Kamis 18 May 2023 09:19 WIB

Emas Tertekan Optimisme Kesepakatan Pagu Utang AS

Harga tetap berada di bawah level kunci 2.000 dolar AS.

Emas (ilustrasi). Harga emas kembali melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis 18/5/2023 pagi WIB), tetap berada di bawah level kunci 2.000 dolar AS dan memperpanjang kerugian untuk sesi kedua berturut-turut.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Emas (ilustrasi). Harga emas kembali melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis 18/5/2023 pagi WIB), tetap berada di bawah level kunci 2.000 dolar AS dan memperpanjang kerugian untuk sesi kedua berturut-turut.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas kembali melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis 18/5/2023 pagi WIB), tetap berada di bawah level kunci 2.000 dolar AS dan memperpanjang kerugian untuk sesi kedua berturut-turut. Greenback menguat setelah Pemerintahan Joe Biden menyatakan optimisme akan memiliki kesepakatan plafon utang yang lebih tinggi pada akhir pekan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot 8,10 dolar AS atau 0,41 persen menjadi ditutup pada 1.984,90 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.997,00 dolar AS dan terendah di 1.978,10 dolar AS.

Baca Juga

Emas berjangka anjlok 29,70 dolar AS atau 1,47 persen menjadi 1.993 dolar AS pada Selasa (16/5/2023), setelah terangkat 2,90 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 2.022,70 dolar AS pada Senin (15/5/2023), dan tergerus 0,70 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 2.019,80 dolar AS pada Jumat (12/5/2023).

Dolar naik ke level tertinggi tujuh pekan pada Rabu (17/5/2023) didorong oleh optimisme tentang kesepakatan untuk memperpanjang plafon utang dan mencegah gagal bayar AS. Ditambah putaran data ekonomi kuat yang menunjukkan penurunan suku bunga Federal Reserve bisa lebih lambat.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik setinggi 103,12, level terkuat sejak akhir Maret. Kenaikan indeks dolar diikuti kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun, menekan emas lebih lanjut.

Sementara inflasi terus turun, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga lain oleh Federal Reserve pada pertemuan Juni telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, mengirimkan emas ke dalam koreksi. Departemen Perdagangan AS melaporkan Rabu (17/5/2023) bahwa pembangunan perumahan AS melonjak 2,2 persen ke tingkat tahunan 1,401 juta unit pada April setelah turun 4,5 persen ke tingkat revisi 1,371 juta pada Maret. Para ekonom memperkirakan perumahan yang mulai dibangun turun ke tingkat tahunan 1,405 juta dari laporan awal 1,420 juta untuk bulan sebelumnya.

Meskipun sentimen negatif menguasai emas untuk hari kedua setelah penurunan pertama di bawah 2.000 dolar AS dalam dua pekan, logam kuning terhindar menembus level dukungan 1.975 dolar AS yang menurut analis teknis akan sangat penting untuk memulihkan momentum kenaikan.

"Jika harganya di bawah 1.975 dolar AS, jalan akan terbuka untuk 1.965 dolar AS dan bahkan 1.942 dolar AS," kata Kepala Strategi Teknis di SKCharting.com, Sunil Kumar Dixit.

"Selama tetap di atas level itu, ada kemungkinan untuk kembali ke 2.000 dolar AS dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi."

Investor sedang menunggu risalah pertemuan Mei dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan keluar Rabu depan (24/5/2023), angka produk domestik bruto pada Kamis (25/5/2023), dan data inflasi utama pada Jumat (26/5/2023).

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 0,40 sen atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 23,897 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terangkat 15,70 dolar AS atau 1,47 persen, menjadi menetap pada 1.082,60 dolar AS per ounce.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement