REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Mesir Ahmed Samir Saleh di Kairo, Mesir, Senin (15/5/2023). Dalam pertemuan itu, Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Ahmed Samir Saleh menandatangani join trade commitee (JTC) dan kontrak dagang senilai Rp 12,88 triliun.
Mendag Zulhas menuturkan, kesepakatan transaksi bisnis dengan Menteri Perdagangan dan Industri Mesir Ahmed Samir Saleh mencakup sejumlah hal. Di antaranya ialah kesepakatan perdagangan mencakup Apical 300 ribu MT RBD Palm Oil senilai USD 330 juta dolar AS dan Wilmar 480 ribu MT RBD Palm Oil senilai 528 juta dolar AS.
Sementara itu, imbal dagang, yakni mencakup PT PPI berupa kurma, anggur, dan delima senilai 505 ribu dolar AS dan kontrak dagang on the spot senilai 580 ribu dolar AS. “Total 859.085.000 dolar AS. Ekuivalen Rp 12,88 triliun,” kata Mendag Zulhas dalam keterangan, Senin (15/5/2023).
Selain mengamankan kontrak dagang, Mendag Zulhas dan Mendag Mesir Ahmed Samir menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembentukan Komite Perdagangan Bersama atau Joint Trade Committe (JTC). JTC Indonesia–Mesir merupakan forum bilateral antara Indonesia dan Mesir yang bertujuan mempromosikan dan meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara.
“Antara lain kemungkinan dimulainya pembahasan Indonesia-Mesir Preferential Trade Agreement (Indonesia-Mesir PTA),” kata Zulhas.
Ketua umum Partai Amanat Nasional atau PAN ini mengakui, JTC dibentuk berdasarkan Pernyataan Bersama (Leaders’ Joint Statement) Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi saat kunjungan Presiden Mesir ke Jakarta pada 4 September 2015.
“Forum JTC akan dipimpin oleh pejabat setingkat direktur jenderal, yakni direktur jenderal Perundingan Perdagangan Internasional bagi Indonesia dan First Secretary of Egyptian Commercial Services bagi Mesir,” kata dia.
Bentuk kerja sama perdagangan dalam forum JTC ini, Mendag Zulhas melanjutkan, bertujuan untuk promosi serta meningkatkan kerja sama bilateral perdagangan kedua negara. Antara lain melalui identifikasi dan penerapan langkah-langkah peningkatan hubungan perdagangan, penyelesaian masalah atau hambatan perdagangan, serta sebagai media konsultasi dan pertukaran informasi perdagangan.
"Forum JTC ini diproyeksikan menjadi media yang dapat mengakomodasi aspirasi dan masukan dari komunitas pelaku usaha kedua negara," ujarnya.