Jumat 12 May 2023 18:55 WIB

Komitmen ASEAN Bangun Ekosistem Mobil Listrik Dinilai Tepat

Ekosistem mobil listrik menjadi langkah ASEAN menjaga lingkungan bersama-sama.

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Pelabuhan Merak, Banten.
Foto: Dok PLN
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Pelabuhan Merak, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ropiudin mengatakan, komitmen Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk membangun ekosistem mobil listrik (electric vehicle/EV) merupakan langkah yang sangat tepat. "Kesepakatan ASEAN untuk membangun ekosistem kendaraan listrik merupakan langkah tepat yang perlu disambut dengan baik," kata Ropiudin ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat (12/5/2023).

Pembangunan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN, kata dia, merupakan suatu hal yang penting dan bermanfaat dalam upaya menjaga lingkungan dan mengurangi polusi udara secara bersama-sama. Peneliti senior laboratorium teknik sistem termal dan energi terbarukan Unsoed tersebut menambahkan, kendaraan listrik yang menggunakan energi listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, air, panas bumi, atau biomassa, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.

Baca Juga

Kendati demikian, Ketua Bidang Riset Aliansi Dosen Nahada (ADN) Jateng-DIY itu menambahkan, pembangunan ekosistem kendaraan listrik juga menghadapi beberapa tantangan, seperti harga kendaraan listrik yang masih lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan konvensional serta perlunya peningkatan infrastruktur pengisian baterai.

"Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan harga kendaraan listrik serta memperluas infrastruktur pengisian baterai," katanya.

Ropiudin juga mengatakan, sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, diperlukan langkah untuk mendorong adopsi kendaraan listrik guna mencapai target pengurangan emisi global.

Namun, kata dia, hal tersebut harus dilihat secara holistik dan memperhatikan ketersediaan dan keberlanjutan sumber daya energi yang digunakan untuk memproduksi listrik. Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sepakat untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia sehingga hilirisasi industri menjadi kunci.

"ASEAN sepakat untuk membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia sehingga hilirisasi industri menjadi kunci," ujar Presiden Jokowi pada konferensi pers KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, NTT, kemarin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement