Rabu 10 May 2023 02:08 WIB

Jokowi dan PM Vietnam Bahas Target Perdagangan 15 Miliar Dolar AS

Jokowi dan Pham Minh Chinh sepakat untuk menegosiasikan Bilateral Investment Treaty.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
 Presiden Joko Widodo (kanan tengah) mendengarkan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh (kiri tengah) pada pertemuan bilateral menjelang KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/5/2023). Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-42 dan pertemuan terkait pada 09-11 Mei.
Foto: EPA-EFE/AKBAR NUGROHO GUMAY
Presiden Joko Widodo (kanan tengah) mendengarkan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh (kiri tengah) pada pertemuan bilateral menjelang KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/5/2023). Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-42 dan pertemuan terkait pada 09-11 Mei.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh di sela-sela KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (9/5/2023). Perdagangan dan investasi menjadi isu utama yang mereka bahas.

“Dengan Vietnam, kedua pemimpin membahas mengenai upaya untuk memenuhi target perdagangan sebesar 15 miliar dolar AS,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan persnya.

Baca Juga

Menurut Retno, Jokowi dan Pham Minh Chinh optimistis target perdagangan tersebut dapat tercapai. “Dengan syarat bahwa semua restriksi perdagangan atau hambatan perdagangan dapat dikurangi, kalau tidak bisa dihilangkan sepenuhnya,” ujarnya.

Jokowi dan Pham Minh Chinh juga sepakat untuk segera menegosiasikan Bilateral Investment Treaty (BIT). Hal itu karena investasi kedua negara semakin meningkat. “Selain itu kedua pemimpin juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan,” ucap Retno.

Selain bidang perdagangan dan investasi, Jokowi dan Pham Minh Chinh turut membahas tentang selesainya perundingan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia-Vietnam yang sudah ditandatangani. “Kedua pemimpin sepakat agar implementing arrangement dan proses ratifikasi dapat segera diselesaikan,” kata Retno.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan agar nota kesepahaman mengenai kelautan dan perikanan dapat segera diselesaikan. Selain Pham Minh Chinh, Jokowi juga melakukan tiga pertemuan bilateral lainnya, yakni dengan Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement