Jumat 05 May 2023 23:33 WIB

Cek Jalan Rusak Lampung, Mobil Erick Thohir Nyangkut di Lumpur

Kementerian PUPR siap mengambil alih perbaikan jalan jika pemerintah Lampung.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Lampung pada Jumat (5/5/2023).
Foto: istimewa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Lampung pada Jumat (5/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobil Toyota HiAce yang ditumpangi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir rupanya sempat tersangkut di Seputih Banyak, Lampung Tengah, Lampung, Jumat (5/5/2023). Hal ini tampak dalam video yang diunggah Erick lewat akun Twitter, @erickthohir.

"Titik kunjungan berikutnya, mendampingi Presiden Jokowi meninjau jalan rusak di Seputih Banyak, Lampung Tengah," tulis pria berdarah Lampung tersebut.

Baca Juga

Peristiwa tersebut terjadi sesaat Erick mendampingi Jokowi mengecek harga bahan pokok di Pasar Natar, pada Jumat pagi. Setelahnya, Erick ikut mendampingi Jokowi meninjau jalan rusak.

Erick tidak sendiri, ada juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang naik dalam mobil HiAce tersebut. Erick menyampaikan jalan rusak di Seputih Banyak melintasi kawasan Kecamatan Rumbia, lokasi aksi mandi lumpur beberapa waktu lalu.

"Mobil yang saya tumpangi bersama Pak Bas (Basuki) sempat nyangkut di lumpur," ucap Erick.

Dalam video yang diunggah, jalan yang dilintasi terlihat amat buruk dengan tidak beraspal dan tampak begitu banyak lubang di sejumlah sisi. Sejumlah lubang pun terlihat genangan air berwarna kecoklatan dan amat keruh.

BUMN, lanjut Erick, terus berkoordinasi Kementerian PUPR dalam memperbaiki kondisi infrastruktur jalan di Lampung.

"Tadi Bapak Presiden sampaikan Kementerian PUPR siap mengambil alih perbaikan jalan jika pemerintah Lampung, baik provinsi maupun kabupaten tidak sanggup. BUMN sebagai agen pembangunan pun siap membantu Kementerian PUPR untuk menciptakan infrastruktur yang lebih baik guna mengurangi tingginya biaya logistik untuk pangan kita," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement