Rabu 03 May 2023 12:39 WIB

Perayaan Idul Fitri di Gedung Putih, Wali Kota Muslim Dihalangi Bertemu Biden

Wali Kota Muslim dari Prospect Park, New Jersey tidak dizinkan masuk Gedung Putih

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Orang-orang berdoa selama perayaan Idul Fitri yang diselenggarakan oleh Presiden AS Joe Biden di Ruang Timur Gedung Putih, di Washington, DC, AS, (01/5/2023).
Foto: EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Orang-orang berdoa selama perayaan Idul Fitri yang diselenggarakan oleh Presiden AS Joe Biden di Ruang Timur Gedung Putih, di Washington, DC, AS, (01/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dinas Rahasia Amerika Serikat (US Secret Service) pada Senin (1/5/2023), mengatakan bahwa pihaknya melarang seorang Wali Kota Muslim Mohamed Khairullah dari Prospect Park, New Jersey, menghadiri perayaan Idul Fitri di Gedung Putih bersama Presiden AS Joe Biden. Perayaan Idul Fitri di Gedung Putih merupakan agenda rutin presiden untuk menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.

Beberapa saat sebelum Wali Kota Mohamed Khairullah akan tiba di Gedung Putih untuk menghadiri perayaan Idul Fitri, dia menerima telepon dari Gedung Putih yang menyebut dia belum mendapat izin masuk dari Dinas Rahasia dan tidak dapat menghadiri perayaan Idul Fitri bersama, di mana Presiden Biden memberikan sambutan kepada ratusan tamu, menurut Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang New Jersey.

Juru bicara Dinas Rahasia AS, Anthony Guglielmi, mengonfirmasi bahwa Khairullah tidak diizinkan masuk ke dalam kompleks Gedung Putih, tetapi menolak untuk menjelaskan alasannya. Khairullah terpilih untuk masa jabatan kelima sebagai wali kota pada Januari lalu.

"Meskipun kami menyesalkan ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan, wali kota tidak diizinkan memasuki kompleks Gedung Putih malam ini," kata Guglielmi dalam sebuah pernyataan.

"Sayangnya, kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut tentang cara dan metode perlindungan khusus yang digunakan untuk melakukan operasi keamanan kami di Gedung Putih," tambahnya.

Selaedin Maksut, direktur eksekutif CAIR-NJ, menyebut tindakan tersebut sama sekali tidak dapat diterima dan menghina. "Jika insiden semacam ini terjadi pada tokoh-tokoh Muslim-Amerika yang terkenal dan dihormati seperti Wali Kota Khairullah, hal ini menimbulkan pertanyaan, apa yang terjadi pada Muslim yang tidak memiliki akses dan visibilitas seperti yang dimiliki oleh wali kota tersebut?" kata Maksut.

Khairullah, yang sebelumnya pernah melakukan pekerjaan kemanusiaan di Suriah dan Bangladesh, pernah dihentikan oleh pihak berwenang dan diinterogasi di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York selama tiga jam. Khairullah ditanyai beberapa hal, apakah dia terkait dengan teroris, menurut Dina Sayedahmed, juru bicara CAIR-NJ.

Kelompok tersebut mengatakan bahwa Khairullah membantu Partai Demokrat New Jersey mengumpulkan nama-nama pemimpin Muslim setempat untuk diundang ke perayaan Idul Fitri di Gedung Putih, dan pada akhir pekan lalu menjadi tamu pada sebuah acara di rumah gubernur New Jersey. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak Presiden Biden, Gedung Putih masih menolak berkomentar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement