Selasa 02 May 2023 05:59 WIB

Ancaman Kekeringan, Petani Sleman Diimbau Percepat Masa Tanam Padi

Para petani akan mendapat bantuan pompa air sebanyak 53 unit.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Buruh tanam menanam padi di Sendangmulyo, Minggir, Sleman, DI Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Buruh tanam menanam padi di Sendangmulyo, Minggir, Sleman, DI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau kali ini akan disertai el Nino yang membuat lebih panas dan kering. Menyikapi kondisi itu,  Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, DIY, mengimbau petani untuk melakukan percepatan tanam setelah panen raya padi pada sisa waktu musim penghujan.

"Dengan harapan saat memasuki musim kemarau tanaman padi yang ditanam pada musim tanam ke II ini sudah tumbuh dengan baik," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono.

Ia mengatakan, upaya antisipasi kekeringan pada tahun ini melalui anggaran APBD akan dibagikan kepada petani berupa bantuan pompa air sebanyak 53 unit. Proses pengadaan sudah selesai dan siap dibagikan.

Selain bantuan pompa air, bantuan pembangunan sumur dangkal dan sumur ladang juga sudah disiapkan. Melalui anggaran DAK 2023 ini untuk tanaman pangan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan mengupayakan dua unit sumur dangkal (kedalaman 30 m) dan 25 paket sumur ladang.

"Sementara komoditas hortikultura mempersiapkan 10 paket sumur ladang dan peternakan tiga unit sumur dangkal. Satu paket sumur ladang terdiri dari dua unit sumur bor sedalam 15 meter dan satu unit mesin pompa air," ungkapnya.

"Kami berharap dengan bantuan ini tidak terjadi puso (gagal panen) pada tanaman pertanian," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement