Senin 01 May 2023 20:17 WIB

Menko PMK: Sektor Swasta Bantu Kurangi Pengangguran

Setiap tahunnya Indonesia menghasilkan sekitar 3,6 juta angkatan kerja baru.

Pawai Budaya Kelas Pekerja untuk memperingati Hari Buruh saat melewati kawasan Malioboro, Yogyakarta, Senin (1/4/2023).  Aliansi serikat buruh di Yogyakarta menggelar long march atau pawai budaya dalam rangka Hari Buruh dari Tugu Pal Putih hingga Titik Nol Yogyakarta. Aksi diakhiri dengan orasi dari beberapa perwakilan buruh di Titik Nol Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pawai Budaya Kelas Pekerja untuk memperingati Hari Buruh saat melewati kawasan Malioboro, Yogyakarta, Senin (1/4/2023). Aliansi serikat buruh di Yogyakarta menggelar long march atau pawai budaya dalam rangka Hari Buruh dari Tugu Pal Putih hingga Titik Nol Yogyakarta. Aksi diakhiri dengan orasi dari beberapa perwakilan buruh di Titik Nol Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy menilai bahwa sektor usaha dan industri memiliki peran strategis dalam upaya memerangi pengangguran di dalam negeri.

Menurut data Badan Pusat statistik (BPS), tingkat pengangguran Indonesia sebesar 5,86 persen. Angka itu menurun 0,63 persen dari angka pengangguran 2021.

"Capaian ini tentu saja bukan melulu dari peran pemerintah tetapi justru peran dari sektor usaha dan sektor industri mengambil peran yang sangat strategis dalam upaya kita untuk terus memerangi angka pengangguran ini," ujar Muhadjir dalam Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (1/5/2023).

Ia menjelaskan salah satu faktor turunnya angka pengangguran dipengaruhi oleh peningkatan kinerja investasi di tengah ketidakpastian ekonomi dunia saat ini. Untuk mengakselerasi kinerja investasi, pemerintah telah mengambil keputusan strategis yaitu kebijakan hilirisasi industri.

"Saya kira pelaku industri dan pelaku usaha bisa merasakan betapa manfaat berkah dari kebijakan ini, kita bisa mengelola sumber daya alam secara mandiri sekaligus juga menimbulkan multiplier effect dari aktivitas hilirisasi industri dari sisi ketenagakerjaan, termasuk proses transformasi tenaga terampil di bidang-bidang yang selama ini tidak kita kuasai," katanya.

Ia menambahkan kebijakan hilirisasi juga dapat mendukung pencapaian sasaran tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) dalam bentuk optimalisasi sumber daya alam.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir juga mengatakan bahwa kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) perlu ditingkatkan mengingat setiap tahunnya Indonesia menghasilkan sekitar 3,6 juta angkatan kerja baru.

"Karena itu menurut saya kerja sama antara Kadin dan Apindo menjadi pilihan yang sangat strategis untuk memastikan bahwa angkatan kerja Indonesia itu akan tumbuh menjadi angkatan yang produktif, terampil, dan terserap ke lapangan kerja," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement