Kamis 20 Apr 2023 11:19 WIB

Pengiriman Pos Capai 2,2 Juta Satuan Saat Lebaran, Melonjak 100 Persen

Pemudik pun dapat memanfaatkan jasa pengiriman untuk barang bawaan dan oleh-oleh.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas memilah pengiriman paket di Kantor Pos Indonesia, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022). Total pengiriman pos diprediksi mencapai 2,2 juta satuan selama Idul Fitri 2023 atau 1444 Hijriah.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Petugas memilah pengiriman paket di Kantor Pos Indonesia, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022). Total pengiriman pos diprediksi mencapai 2,2 juta satuan selama Idul Fitri 2023 atau 1444 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Total pengiriman pos diprediksi mencapai 2,2 juta satuan selama Idul Fitri 2023 atau 1444 Hijriah. Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) serta penyelenggara pos mengambil langkah antisipatif guna meningkatkan kualitas layanan tetap terjaga.

"Penyelenggara pos telah menyiapkan penambahan kapasitas pengiriman, baik dari proses collecting, processing, transporting, hingga delivery. Diperkirakan terjadi lonjakan volume kiriman sekitar 40 persen-100 persen dibandingkan kondisi normal," kata Direktur Pos Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Gunawan Hutagalung melalui siaran persnya, Kamis (20/4/2023).

Baca Juga

Gunawan memastikan, Kominfo melakukan koordinasi dengan berbagai pihak mengantisipasi lonjakan kiriman serta hambatan pada masa Lebaran. Menurutnya, produk yang banyak digunakan masyarakat di masa Lebaran tahun ini meliputi kiriman surat dan paket pos standar, reguler, dan prioritas.

"Total kiriman per hari pada masa H-7 sampai dengan H+7 Idul Fitri diprediksi sebanyak 162.925 satuan. Dari perkirakan tersebut maka total kiriman akan mencapai 2,2 juta satuan," ujarnya.

Dia mengatakan, peningkatan kualitas operasional penyelenggara pos selama masa Idul Fitri tahun ini juga dilengkapi dengan layanan penanganan keluhan dan penyelesaian aduan konsumen sesuai Service Level Agreement (SLA). "Penyelenggara pos berkomitmen menjaga kualitas layanan kiriman dengan menyediakan sistem Customer Complaint Handling (CCH) selama 24 jam dan penyelesaian aduan sesuai SLA, sesuai imbauan pemerintah," kata Gunawan.

Kementerian Kominfo juga membuka kanal pengaduan melalui Call Center 159 sebagai salah satu media Customer Complaint Handling (CCH) agar standar pelayanan pos terjamin. "Sebagai bentuk dukungan Pemerintah, Kominfo juga menyediakan kanal pengaduan dan CCH lewat Call Center 159," kata dia.

Gunawan juga mengimbau masyarakat yang mudik dapat memanfaatkan jasa pengiriman pos untuk barang bawaan maupun oleh-oleh. "Untuk mengurangi beban selama perjalanan dengan memanfaatkan jasa pengiriman pos, baik sebelum dan sesudah mudik dari kampung halaman," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement