Kamis 20 Apr 2023 07:33 WIB

Partai Ummat Yakin Bisa Rebut Pemilih PAN

Peneliti BRIN ingatkan agar Partai Ummat dan PAN tak bermusuhan.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua Umum Partai Ummat Nazaruddin di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (14/12).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Ketua Umum Partai Ummat Nazaruddin di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Ummat sesumbar bisa merebut suara pemilih Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2024 mendatang. Kedua partai tersebut diketahui sama-sama didirikan oleh Amien Rais. Setelah hengkang dari PAN, Amien kini aktif sebagai Ketua Majelis Syura Partai Ummat. 

"Iya (kita bisa rebut suara pemilih PAN). Kita kan enggak kehilangan sesuatu. Mereka kehilangan banyak," kata Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Nazaruddin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/4/2023). 

 

Tak hanya merebut suara pemilih, Nazaruddin juga yakin partainya bisa merebut kader maupun calon anggota legislatif PAN. Menurutnya, peralihan anggota itu sudah terjadi sejak Partai Ummat ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2024 pada akhir 2022 lalu. 

 

"Kader-kader partai sebelah itu yang sebelumnya masih ragu-ragu Partai Ummat umat lolos atau enggak (sebagai peserta pemilu), sekarang enggak ragu lagi (untuk masuk Partai Ummat)," ujarnya. 

 

Karena itu, Nazaruddin menegaskan bahwa pihaknya tidak terganggu sama sekali dengan berbagai komentar yang dilontarkan elite PAN tentang Partai Ummat. Menurutnya, PAN yang seharusnya merasa terganggu dengan eksistensi Partai Ummat dan keikutsertaan partai berlogo perisai bintang itu dalam Pemilu 2024. 

 

"Jadi kalau kami dari Ummat tidak terganggu sedikit pun dengan PAN. Seharusnya PAN yang terganggu dengan kita," ucap Nazaruddin. 

 

Pernyataan Nazaruddin tersebut merupakan respons atas komentar Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga. Viva sebelumnya menyinggung sikap Partai Ummat yang mengusung politik identitas. Viva juga mengomentari pernyataan Amien Rais yang menyebut Partai Ummat akan mendukung Prabowo Subianto apabila Anies Baswedan batal menjadi capres pada Pilpres 2024. 

 

"Semua terserah Pak Prabowo dan Gerindra, apakah mau menerima dukungan partai politik yang memperjuangkan politik identitas atau menolak," kata Viva beberapa hari lalu. 

 

Peneliti Riset Politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Siti Zuhro mengingatkan agar PAN dan Partai Ummat tidak bermusuhan dalam perhelatan Pemilu 2024. Pasalnya, kedua partai yang sama-sama didirikan Amien Rais itu bisa sama-sama kehilangan suara jika berseteru. 

 

Semakin bermusuhan, semakin besar pula jumlah pemilih yang enggan memilih PAN dan Partai Ummat. "Nanti khawatirnya, PAN enggak masuk parlemen, Partai Ummat juga enggak masuk parlemen. Kedua-duanya sama-sama kalah, kan sayang," kata Siti saat menghadiri acara pemaparan hasil survei Algoritma Research and Consulting di sebuah hotel di Jakarta pada akhir Januari lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement