REPUBLIKA.CO.ID, HANNOVER -- Industri daur ulang Indonesia menandatangani kerja sama berupa nota kesepahaman dengan industri asal Singapura senilai Rp200 miliar untuk mendaur ulang kemasan plastik berbahan polietilena ereftalat (PET) di ajang Hannover Messe 2023.
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh dua perusahaan asal Indonesia yaitu PT Daur Ulang Gemilang dan PT Bumi Lancar, sementara dari Singapura yakni Indus Venture Ea Ltd.
"Pabriknya baru selesai dibangun dengan kapasitas produksi 25.000 ton di Jombang, Jawa Timur. Ini menggunakan teknologi dari Jerman," kata Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman di Hannover, Jerman, Ahad (16/4/2023).
Adhi mengatakan bahwa industri daur ulang Indonesia akan menyuplai sampah plastik yang akan didaur ulang di pabrik tersebut untuk menghasilkan produk kemasan yang dapat digunakan kembali oleh industri makanan dan minuman di Indonesia.
"Produknya nanti dapat digunakan untuk mengemas makanan dan minuman, karena food grade atau aman kontak langsung dengan makanan," ujar Adhi.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi) Christine Halim mengatakan bahwa teknologi dari Jerman yang digunakan dapat mengonversi bahan baku daur ulang plastik untuk mampu memproduksi kemasan food grade. Sehingga, produk akhir yang diproduksi aman digunakan oleh industri makanan dan minuman di dalam negeri.
"Salah satu mitra kami sudah menggunakan kemasan yang dihasilkan. Ada beberapa perusahaan lokal yang akan memakai, karena sudah ada peraturannya untuk mengurangi sampah plastik," kata Christine.
Adapun aturan yang dimaksud yakni Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P75/MENLHK/SETJEN/KUM1/10/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen. Diketahui, Indonesia merupakan negara ASEAN pertama yang menjadi negara mitra resmi di Hannover Messe sebanyak tiga kali.
Sebanyak 157 co-exhibitor akan berpartisipasi di Paviliun Indonesia di Hannover Messe Fairground yang terdiri dari pelaku usaha, pelaku industri, dan asosiasi, serta akan dipamerkan juga mengenai konsep pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hannover Messe juga diyakini sebagai sarana untuk berkolaborasi antara investor luar dengan industri yang ada Indonesia.