Jumat 14 Apr 2023 08:41 WIB

Nilai Pasar Kartu Virtual Diperkirakan Capai 1,3 Triliun Dolar AS Tahun Ini

Ayoconnect fokus menggarap bisnis kartu virtual atau virtual cards.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menggelar Media Clinic AFTECH bersama AYOCONNECT di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menggelar Media Clinic AFTECH bersama AYOCONNECT di Jakarta, Kamis (13/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan financial technology (fintech) Ayoconnect fokus menggarap bisnis kartu virtual atau virtual cards. Platform itu pun telah meluncurkan white label virtual cards pertama di Indonesia yang didukung oleh Mastercard.

Produk tersebut memungkinkan bisnis dari berbagai sektor dan ukuran untuk menyesuaikan kartu virtual mereka sendiri bagi pengguna akhir, karyawan internal, atau basis pelanggan mereka. Dijelaskan, pemegang kartu virtual dapat melakukan pembelian dan transaksi online secara real time di mana saja, tanpa perlu khawatirkan upaya operasional.

Baca Juga

CFO Ayoconnect Alex Jatra menuturkan, meningkatnya adopsi penggunaan smartphone dan pembayaran seluler mendorong pertumbuhan kartu virtual sebagai alternatif bagi kartu kredit atau debit. Future Market Insights (FMI), kata dia, melaporkan pasar kartu virtual global bernilai 411 miliar dolar AS pada 2022. Hal itu diproyeksikan mencapai 1,3 triliun dolar AS pada 2023.

"Untuk meyakinkan pengguna, virtual cards diatur dengan benar dan mempertimbangkan perlindungan konsumen, Ayoconnect sudah mengantongi lisensi Bank Indonesia (BI)," ujar Alex dalam Media Clinic di Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Hal itu, lanjutnya, memperkuat bukti kualitas infrastruktur dan proses Ayoconnect sesuai regulasi berlaku. Ia menegaskan, saat ini Ayoconnect satu-satunya pemain Open Finance di Indonesia yang mempunyai lisensi dari BI.

Dirinya menyebutkan, kartu virtual dapat berfungsi sebagai solusi pembiayaan alternatif. Itu karena memungkinkan perusahaan memberikan pinjaman ke individu tanpa rekening bank tradisional.

"Peminjam dapat gunakan virtual cards di tempat penjualan seperti kartu biasa untuk pembayaran satu kali atau cicilan," jelas dia.

Bisnis pun, kata dia, dapat menentukan fungsi penggunaan baik transaksi atau berulang, dan memantau penggunaan kartu dengan mengontrol batas serta personalisasi kartu berdasarkan kebutuhan konsumen.

Bermitra dengan Mastercard, sambungnya, solusi white label virtual cards Ayoconnect menawarkan kemudahan bisnis dari semua sektor dan ukuran. "Dengan memanfaatkan kemampuan dan jaringan global Mastercard, Ayoconnect dapat memberikan pengalaman pembayaran aman dan nyaman ke para pelaku usaha dan pemegang kartu," ujar President Director of Mastercard Indonesia Navin Jain pada kesempatan serupa.

Kolaborasi tersebut, lanjut dia, sejalan dengan komitmen Mastercard dalam mendorong digitalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sekaligus menyediakan akses ke berbagai produk keuangan bagi para konsumen serta pelaku usaha, sehingga mendorong pertumbuhan inklusi keuangan di Tanah Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement