Jumat 14 Apr 2023 07:19 WIB

AS Tangkap Tersangka Pembocor Dokumen Intelijen

Pelaku pembocor dokumen rahasia intelijen AS ini adalah pegawai di Air National Guard

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Pentagon di Arlington, Virginia, AS, (12/042023). Dokumen militer rahasia yang bocor secara online menimbulkan risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional, menurut pejabat Pentagon. Itu termasuk dokumen yang merinci penilaian AS atas perang di Ukraina.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Pentagon di Arlington, Virginia, AS, (12/042023). Dokumen militer rahasia yang bocor secara online menimbulkan risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional, menurut pejabat Pentagon. Itu termasuk dokumen yang merinci penilaian AS atas perang di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Otoritas Amerika Serikat (AS) akhirnya menangkap seorang tersangka dalam kasus bocornya dokumen intelijen pertahanan negara tersebut. Dia adalah Jack Teixeira, pegawai di Air National Guard.

“Agen FBI menahan Teixeira sore ini tanpa insiden,” kata Jaksa Agung AS Merrick Garland dalam pernyataan singkat pada Kamis (13/4/2023).

Baca Juga

Menurut seorang sumber yang mengetahui hal tersebut, Teixeira ditangkap di Massachusetts. Sumber itu tidak menjelaskan lebih detail terkait lokasi persis dan proses penangkapannya. FBI belum memberikan keterangan resmi perihal pembekukan dan penahanan Teixeira.

Pada Kamis lalu, juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan, kebocoran dokumen intelijen merupakan tindakan kriminal yang disengaja. Dia mengungkapkan, Pentagon telah mengambil langkah-langkah untuk meninjau daftar distribusi dokumen dan memastikan bahwa orang-orang yang menerima informasinya perlu mengetahuinya.

Departemen Kehakiman AS membuka penyelidikan kriminal formal terkait bocornya dokumen intelijen pertahanan negara tersebut pekan lalu. Pentagon menilai bahwa dampak kebocoran itu mungkin menjadi yang paling merusak setidaknya dalam satu dekade.

Jumlah dokumen intelijen AS yang dilepas ke publik diperkirakan mencapai lebih dari 100. Dalam laporannya pada Rabu (12/4/2023) lalu, The Washington Post mengungkapkan, pelaku yang menyebarkan dokumen tersebut adalah seorang penggemar senjata berusia 20-an tahun dan bekerja di pangkalan militer. Pelaku menyebarkan dokumen rahasia AS itu di grup perpesanan instan bernama Discord.

Informasi itu diperoleh The Washington Post dari dua orang yang menjadi anggota grup perpesanan tersebut. Discord telah menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan aparat penegak hukum dalam proses penyelidikan.

Dokumen intelijen AS yang bocor disebut berisi data-data mengenai invasi Rusia di Ukraina. Tak hanya itu, dokumen tersebut turut mengungkap aksi Washington memata-matai negara sekutu dan musuhnya. Keaslian dokumen-dokumen yang telah disebarkan belum diverifikasi secara independen. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement