Kamis 13 Apr 2023 14:06 WIB

PPP: Persoalan Sandiaga adalah Masalah Personal

PPP tegaskan hubungan dengan Gerindra cukup baik.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.
Foto: Dok Kemenparekraf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara mengatakan bahwa hubungan PPP dengan Partai Gerindra terjalin sangat baik. Sehingga, ihwal resmi atau tidaknya Sandiaga Salahuddin Uno merupakan persoalan personal.

"Komunikasi saya dengan Gerindra bagus. Artinya persoalan Sandi ini adalah persoalan personal," ujar Amir di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4).

Baca Juga

Ia menilai, Partai Gerindra tak ada masalah jika Sandiaga resmi pindah ke partai berlambang Ka'bah. Mengingat Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subainto menyatakan tak melarang kepindahan Sandiaga.

"PPP juga memang hubungan emosional, antara PPP dengan Pak Sandi kan selama ini sudah cukup dalam juga. Jadi kalau misalnya, kita tinggal atur aja waktunya kira-kira kapan gitu timing yang tepat," ujar Amir.

Sandiaga buka suara terkait santernya kabar kepindahannya ke PPP. Ia meminta publik untuk bersabar, karena keputusan hengkang dari Partai Gerindra merupakan sesuatu yang berat baginya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu mengaku akan berkontemplasi terlebih dahulu dengan sholat Istiqoroh meminta petunjuk Allah SWT. Khususnya ihwal keputusan final yang rencananya akan diumumkan setelah bulan Ramadhan 1444 Hijriah.

"Ini keputusan yang berat yang harus diambil, saya akan sholat Istiqoroh khusus pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini untuk memantapkan, Insya Allah habis lebaran sudah ada keputusan finalnya," ujar Sandiaga di sela kunjungannya ke Desa Lubuk Sukhon Aceh Besar, lewat keterangannya, Kamis (13/4).

Terkait sudah ada atau belumnya restu dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Sandiaga meminta publik bersabar. Lantaran saat ini adalah Ramadhan yang menjadi momentum terbaik untuk beribadah dan berjuang untuk masyarakat.

"Kita tunggu prosesnya, karena kita harus menjaga etika politik dan memastikan etika politik kita ini penuh dengan kesantunan. Beliau negarawan yang saya sangat santuni dan hargai, apa yang menjadi masukan dari beliau, pemikiran-pemikiran beliau menjadi masukan bagi saya untuk melangkah ke depan," ujar pria yang saat ini masih menduduki posisi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement