REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil mencatatkan kinerja yang solid pada tahun 2022 di tengah pemulihan bisnis properti. Perseroan pun menargetkan pertumbuhan penjualan pada 2023.
Group CEO LPKR John Riady menyatakan perseroan menyiapkan serangkaian peluncuran produk baru pada tahun 2023. "LPKR berkomitmen terus mengenalkan produk baru dengan harga yang beragam untuk menarik segmen pembeli baru serta memenuhi pangsa pasar yang lebih luas," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/4/2023).
LPKR telah menetapkan target pra penjualan sebesar Rp 4,9 triliun pada tahun 2023 yang sebagian besar akan didorong oleh produk residensial baru. Termasuk proyek rumah tapak hingga unit apartemen bertingkat rendah dan menengah di kawasan Lippo Village dan Lippo Cikarang.
"Kami juga terus mengamati faktor risiko makro dengan hati-hati yang dapat mempengaruhi penjualan pemasaran ke depan. Kami bangga dengan pencapaian kami di tahun 2022. Namun, perlu mengelola hambatan makro yang semakin menantang pada tahun 2023, termasuk tekanan inflasi dan meningkatnya suku bunga, yang dapat menyebabkan melemahnya permintaan," kata John.
Tahun 2022, LPKR mencatatkan pendapatan dari bisnis real estate senilai Rp 4,1 triliun, dengan laba kotor Rp 1,86 triliun dan EBITDA Rp 751 miliar. Perusahaan real estat dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia berdasarkan pendapatan ini juga mencatatkan pra penjualan senilai Rp 4,76 triliun pada tahun 2022.
Pada tahun 2022 juga, pra penjualan LPKR di tingkat holding sebesar Rp 3,39 triliun. Terutama didorong oleh seri Cendana Homes di Lippo Village dengan total Rp 1,35 triliun atau setara dengan 40 persen dari total penjualan holding.
Kinerja perseroan juga didukung penjualan kavling sebesar Rp 865 miliar di 7 lokasi, dan proyek perumahan di Makassar sebesar Rp 319 miliar. Kemudian penjualan inventaris gedung tinggi senilai Rp 294 miliar, serta lahan pemakaman San Diego Hills sebesar Rp 205 miliar.