REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menargetkan sebanyak 10 juta Nomor Induk Berusaha (NIB) dapat terbit pada tahun ini atau setidaknya NIB 100 ribu per hari.
"Data pada sistem OSS per 4 April 2023, telah terbit NIB 3.731.047 atau 5,8 persen dari total pelaku UMKM. Perlu dilakukan percepatan transformasi formal usaha mikro untuk memperbaiki struktur ekonomi saat ini. Kami menargetkan minimal 10 juta NIB dapat terbit di tahun ini," kata Teten dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (11/4/2023).
Teten melihat banyak potensi capaian target bersama yang dapat diwujudkan setelah penerbitan NIB, di antaranya potensi target 7,1 juta debitur kredit usaha rakyat (KUR), yang bisa dorong dengan NIB karena memungkinkan UMKM semakin mudah mengakses KUR.
Kemudian potensi pemberdayaan 12,7 juta nasabah PNM Mekaar Indonesia yang bisa digerakkan melalui penerbitan NIB. Selain itu, adanya potensi 4,3 juta merchant marketplace, serta peran aktif dari 249 unit Rumah BUMN dalam melakukan pendampingan penerbitan NIB.
"Untuk mencapai potensi 10 juta target tersebut, diperlukan kesiapan sistem OSS dalam mengakomodasi jumlah UMK pendaftar. Selain itu, perlu secara masif Gerakan Transformasi Formal Usaha Mikro melalui sinergi dan kolaborasi multipihak untuk fasilitasi pendampingan," ujarnya.
Sementara terkait sertifikasi halal, Teten menambahkan, pemerintah menargetkan Indonesia sebagai pusat industri halal pada 2024 sekaligus sebagai kiblat industri fesyen dunia.
"Potensi tersebut harus dioptimalkan, bukan hanya sebagai target pasar utama, tapi juga pusat produsen halal dunia," kata Teten.
Pihaknya terus mendukung penuh program sejuta sertifikasi halal bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan terus bersinergi dalam upaya peningkatan kapasitas produksi makanan dan minuman halal hingga terbitnya sertifikasi halal.