Sabtu 22 Apr 2023 12:10 WIB

Kurang Angin Hingga Cara Mengemudi yang Buruk Jadi Penyebab Ban Berdecit

Meskipun normal terjadi, ban berdecit juga dapat menjadi indikasi adanya masalah.

Pengemudi sedang menyetir mobilnya (ilustrasi). Meskipun normal terjadi, ban berdecit juga dapat menjadi indikasi adanya masalah.
Foto: www.freepik.com
Pengemudi sedang menyetir mobilnya (ilustrasi). Meskipun normal terjadi, ban berdecit juga dapat menjadi indikasi adanya masalah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ban mobil biasanya berdecit ketika tapak ban bersentuhan dengan permukaan jalan untuk mendapatkan traksi. Meskipun normal terjadi, ban berdecit juga dapat menjadi indikasi adanya masalah.

Apabila ban berdecit saat mobil berbelok atau melaju dengan pelan, hal itu dapat terkait dengan masalah bantalan rem atau komponen suspensi yang aus. Berikut beberapa faktor penyebab ban berdecit yang apabila tidak segera diatasi dapat menimbulkan masalah serius untuk kendaraan, sebagaimana disampaikan oleh Manajer Penjualan Nasional PT Hankook Tire Sales Indonesia Apriyanto Yuwono melalui keterangan pers, dikutip Sabtu (22/4/2023).

Baca Juga

Ban kurang angin

Kondisi tekanan angin yang kurang akan membuat ban rentan rusak dan membuat kemampuan traksi ban semakin buruk. Ketika mobil berbelok dalam kondisi tekanan angin ban yang kurang, tapak ban akan mencoba menemukan kontak yang tepat dengan permukaan jalan.

Karet ban akan melorot ke samping karena bentuk jalan yang berbelok dan membuat ban berdecit saat berbelok di tikungan. Oleh sebab itu, tekanan angin yang direkomendasikan, yaitu 30-36 Psi untuk city car dan 35-40 Psi untuk SUV.

Keausan yang tidak merata

Ketika keausan ban tidak merata, maka ban akan mengeluarkan suara berdecit bahkan sebelum melewati belokan. Untuk menghindari hal ini, ban perlu diperiksa secara berkala mulai dari balancing dan rotasi, tekanan angin ban, suspensi, hingga kondisi tapak paling luar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement