Sabtu 08 Apr 2023 19:30 WIB

Prabowo Respons Kemungkinan Jadi Capres Koalisi Besar

Koalisi besar dirumorkan gabungan dari KIB dan KKIR.

Rep: Febryan A/ Red: Lida Puspaningtyas
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu (8/4/2023).
Foto: dok republika
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu (8/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menanggapi soal kemungkinan dirinya diusung menjadi calon presiden oleh koalisi besar atau Koalisi Kebangsaan pada Pilpres 2024. Hal ini disampaikan Prabowo usai bertemu Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2023).

Awak media awalnya bertanya apakah pertemuan ini berarti bentuk dukungan dari PAN agar Prabowo jadi capres koalisi besar dan mengajak partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk turut mendukung Menteri Pertahanan itu. KIB yang berisikan PAN, Golkar, dan PPP diwacanakan akan bergabung membentuk koalisi besar dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri atas Gerindra dan PKB.

Baca Juga

Adapun PAN pernah mendukung Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019. Prabowo pun mempersilahkan awak media menafsirkan pertemuannya dengan Ketum PAN sebagai bentuk dukungan di Pilpres 2024.

"Kalau kesimpulan anda seperti itu ya kira-kira," ucap Prabowo menjawab pertanyaan tersebut sembari tertawa.

Zulhas mengakui PAN punya pengalaman panjang dengan Gerindra saat gelaran pilpres. Zulhas juga menyebut bahwa Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono menyambut baik pertemuan tersebut.

"Saya kira begitu dan saya datang ini juga sudah bicara sama Pak Airlangga sama KIB. Mereka senang hati karena silaturahmi ini, pertemuan itu kan antara pimpinan parpol," ujarnya.

Sementara itu, Sekjen PAN Eddy Soeparno menuturkan bahwa pihaknya sudah selesai melakukan penjajakan terkait sosok Prabowo sebagai capres sejak Pilpres 2014 lalu. Dengan begitu, PAN sudah memahami karakter Prabowo. "Jadi bagi kita itu sudah. Tinggal meneruskan apa yang sudah kita rintis sejak 2014-2019," kata Eddy.

Eddy pun berharap ketum partai di KIB dapat bertemu dengan Prabowo. Hal ini agar betul-betul terbentuk koalisi besar atau Koalisi Kebangsaan.

"Syukur-syukur kalau nanti sampai dari KIB yang lain juga kemudian hadir berbicara dengan Pak Prabowo dari PPP dari Golkar. Saya kira kita bicarakan apa yang disampaikan oleh Pak Zul ini adalah pembicaraan dari sebuah koalisi kebangsaan yang Insya Allah sedang kita rajut bersama," ujar Eddy.

Usai pertemuan itu, baik Zulhas maupun Prabowo belum menyatakan bahwa koalisi besar tersebut sah terbentuk. Mereka menyebut bahwa akan terus berkomunikasi untuk mencari format koalisi besar ini.

Koalisi besar ini awalnya dibicarakan saat Ketua Umum Gerindra, PKB, Golkar, PAN, PPP menggelar pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN, Ahad (2/4/2033) lalu. Jokowi menyebut kelima partai itu "cocok" bergabung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement