Selasa 04 Apr 2023 09:11 WIB

Bupati Acep Dimintai Keterangan Terkait Kecelakaan Maut Mobil Dinas

Bupati Kuningan Acep Purnama mengaku sedang tidur saat kecelakaan maut

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bupati Kuningan, Acep Purnama, bertakziah ke rumah duka korban dari kecelakaan maut yang melibatkan mobil dinasnya, Senin (3/4/2023). Kedua korban meninggal merupakan sepasang suami istri warga Desa Mekarmukti, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan.
Foto: Dok.Diskominfo Kabupaten Kuninga
Bupati Kuningan, Acep Purnama, bertakziah ke rumah duka korban dari kecelakaan maut yang melibatkan mobil dinasnya, Senin (3/4/2023). Kedua korban meninggal merupakan sepasang suami istri warga Desa Mekarmukti, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Bupati Kuningan, Acep Purnama, memberikan keterangan kepada polisi mengenai kecelakaan maut yang melibatkan mobil dinas yang ditumpanginya. Kecelakaan itu menyebabkan dua orang warga meninggal dunia dan satu orang terluka.

Acep tiba di Mapolres Kuningan pada Senin (3/4/2023) sekitar pukul 22.00 WIB. Dia dimintai keterangan sebagai saksi dalam peristiwa tersebut."Saya ada di dalam kendaraan itu. Saya dimintai keterangan atas kejadian tersebut," kata Acep di hadapan awak media.

Acep menjelaskan, ada dua warga Kabupaten Kuningan yang tertabrak mobil dinas yang ditumpanginya. Dia memperkirakan kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.

"Karena pukul 13.48 WIB, saya masih komunikasi dengan teman," ucap Acep. Acep pun sempat melihat beko melewatinya. Kendaraan berat tersebut sebelumnya memang dipesannya untuk mengatasi bencana di daerah Citikur, Kecamatan Ciwaru.

Acep pun sempat menyampaikan hal itu kepada sopirnya, UK, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Saya sampaikan, Alhamdulillah tuh Us (UK), beko sudah lewat. Nah di situ ke tempat kejadian paling selang tiga sampai lima menit," tutur Acep.

Acep mengakui, sesaat sebelum kejadian, dirinya sempat terlelap. Begitu pula dengan ajudannya. Karena itu, dia mengaku tidak paham kejadian kecelakaannya seperti apa.

Acep mengatakan, tiba-tiba merasakan guncangan yang sangat hebat saat kecelakaan itu terjadi. Ternyata, mobil yang ditumpanginya menabrak sejumlah sepeda motor hingga menyebabkan dua orang meninggal dunia dan satu orang terluka.

Acep mengaku sudah mengenal sopirnya selama hampir 20 tahun. Selama ini, sopir tersebut dikenalnya sangat hati-hati.

"Tapi kalau musibah, mau bagaimana lagi. Semuanya saya serahkan ke aturan dan peraturan yang berlaku di negeri ini," tukas Acep.

Kasat Lantas Polres Kuningan, AKP Vino Lestari, menjelaskan, pihaknya telah mengamankan sopir yang mengendarai mobil dinas bupati tersebut. Sopir yang berinisial UK (47 tahun) itupun telah dimintai keterangannya.

"Driver menyampaikan kondisi mengantuk sehingga menyebabkan kecelakaan itu. Driver (sudah ditetapkan) sebagai tersangka," kata Vino.

Vino menjelaskan, akibat kondisi mengantuk, sopir tidak bisa mengendalikan kendaraannya sehingga keluar dari jalurnya. Saat itulah, mobil menabrak sebuah sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan dan empat sepeda motor lainnya yang terparkir di pinggir jalan.

"Kami sudah periksa urinnya, hasilnya negatif. Jadi pure kecelakaan ini disebabkan driver-nya mengantuk," tukas Vino.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement