Senin 27 Mar 2023 20:28 WIB

Kendalikan Inflasi saat Ramadhan di Jateng, Gubernur akan Gencarkan Operasi Pasar

Ada komoditas yang patut diwaspadai sebagai faktor kenaikan inflasi.

Pekerja mencampur beras di Pasar Baru, Wergu Wetan, Jati, Kudus, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Beras menjadi komuditas yang harus dijaga karena bisa jadi penyebab inflasi.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Pekerja mencampur beras di Pasar Baru, Wergu Wetan, Jati, Kudus, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Beras menjadi komuditas yang harus dijaga karena bisa jadi penyebab inflasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, gencar menggalakkan pemantauan komoditas kebutuhan pokok, serta menggelar operasi pasar di beberapa kabupaten dan kota guna mencegah kenaikan inflasi daerah. 

Hal itu diungkapkan Ganjar, usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara daring, Senin (27/3/2023).

Baca Juga

"Mudah-mudahan pekan ini kawan-kawan akan turun, melihat dan mengecek ke pasar mana-mana yang kurang dan harus diintervensi," kata Ganjar usai acara di Gedung Gradhika Bhakti Praja, seperti dilansir dari Antara

Diungkapkan Mendagri dalam rakor, komoditas yang memiliki Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi pada bulan Ramadhan antara lain beras, cabai rawit, daging ayam ras dan telur ayam ras. Komoditas tersebut patut diwaspadai sebagai faktor kenaikan inflasi.

Data dari https://hargajateng.org, per Ahad (26/3/2023), harga beras premium per kilogram Rp13.000, beras medium per kilogram Rp11.600, cabai rawit merah per kilogram Rp70.000, cabai rawit hijau per kilogram Rp42.600, daging ayam ras per kilogram Rp33.000 dan telur ayam ras per kilogram Rp29.800.

Sejumlah harga komoditas di Jawa Tengah, masih terhitung aman. Kendati demikian, untuk mencegah lonjakan inflasi, Ganjar bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan bupati wali kota tetap mencanangkan gerakan terjun langsung ke lapangan dan operasi pasar.

"Termasuk komoditas yang sudah panen dan belum panen, agar kami bisa menghitung. Seperti beras, kan sudah stabil karena panennya sudah tinggi," ucap Ganjar.

Menurut Ganjar, intervensi harus dilakukan secepat mungkin untuk mengendalikan harga. Baik di tingkat produsen, suplier hingga konsumen. Dengan begitu, inflasi dapat dicegah sedini mungkin.

"Di tengah Ramadan biasanya ada peningkatan (harga). Maka saya minta segera cek, lakukan intervensi, semacam operasi dan sebagainya agar kita bisa mengendalikan inflasi itu," jelas Ganjar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement