Ahad 26 Mar 2023 20:57 WIB

Kapal Pengangkut BBM Pertamina Terbakar, Ini Penjelasan PIS

PIS menyampaikan prihatin atas insiden tersebut.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kapal Pertamina (ilustrasi).
Foto: ANTARA/JOJON
Kapal Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) Pertamina mengalami insiden kebakaran di Pelabuhan Ampenan, Lombok, Ahad (26/3/2023) sore. PT Pertamina International Shipping (PIS) menyampaikan prihatin atas insiden tersebut.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Republika, kapal yang mengalami tersebut adalah Kapal MT Kristin milik PT Hanlyn Jaya Mandiri.

Kapal tersebut tengah disewa oleh PIS untuk mengangkut BBM ke TBBM Ampenan dan TBBM Sanggaran. Berdasarkan laporan sementara, insiden kebakaran di perairan Mataram itu terjadi ketika kapal tengah melakukan labuh jangkar.

"Titik api terlihat berasal dari forecastle atau mooring deck depan dan penyebab timbulnya api masih di selidiki lebih lanjut," kata Sekretaris Perusahaan PIS, Aryomekka Firdaus dalam keterangan resminya, Ahad (26/3/2023) malam.

Ia menjelaskan, sebanyak 17 kru kapal berupaya optimal untuk memadamkan api. Namun belum berhasil. Alhasil, nakhoda memutuskan untuk untuk segera melakukan evakuasi.

Dalam proses tersebut, sebanyak tiga orang kru kapal yang tengah melakukan operasional jangkar diketahui lompat ke laut terlebih dahulu dan saat ini masih dalam pencarian

Sementara, 14 kru lainnya dipastikan selamat dan saat proses evakuasi kru kapal dibantu oleh nelayan sekitar. "Kru kapal yang selamat saat ini berada di TBBM Ampenan," ujarnya.

Ia menjelaskan, Tim Emergency Response PIS hingga saat ini masih terus berkoordinasi dengan kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) setempat, Pelindo, dan otoritas lainnya untuk proses evakuasi, penanggulangan kru kapal dan pemadaman.

Adapun, tim PIS saat ini menitikberatkan perhatian untuk keselamatan seluruh kru kapal MT Kristin dan penanggulangan pemadaman kapal untuk keamanan bersama.

"PIS menekankan perlunya mengutamakan dan menyerukan pentingnya aspek keselamatan dalam seluruh kegiatan operasional baik untuk kru kapal dan juga memastikan kargo muatan kapal," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement