Rabu 22 Mar 2023 14:10 WIB

ChatGPT Disambut Antusias, Begini Curhat Sang CEO

Model terbaru ChatGPT bisa disalahgunakan untuk penipuan secara masif.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
CEO OpenAI, Sam Altman, mengaku takut jika ChatGPT dapat disalahgunakan untuk disinformasi berskala besar dan serangan siber ofensif./ilustrasi
Foto: Republika/Daan Yahya
CEO OpenAI, Sam Altman, mengaku takut jika ChatGPT dapat disalahgunakan untuk disinformasi berskala besar dan serangan siber ofensif./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — CEO OpenAI, Sam Altman, mengaku takut jika ChatGPT dapat disalahgunakan untuk disinformasi berskala besar dan serangan siber ofensif.

Penggunaan chatbot telah memicu ketakutan akan dominasi dunia kecerdasan buatan (AI). Sementara Altman melihat manusia sebagai ancaman terbesar bagi teknologi tersebut. “Akan ada orang lain yang tidak menerapkan batasan keamanan yang kami terapkan,” kata dia dilansir dari Daily Mail, Rabu (22/3/2023).

Baca Juga

Menurut dia, orang-orang memiliki waktu terbatas untuk memikirkan bagaimana bersikap terhadap ini, bagaimana mengaturnya, dan bagaimana menanganinya.

Altman mengakui, GPT-4 'tidak sempurna', tetapi ini dapat menulis kode komputer dalam sebagian besar bahasa pemrograman dan dapat lulus Ujian Uniform Bar di persentil ke-90

Namun, Altman melihat GPT-4 bisa berbahaya jika berada di tangan manusia yang menggunakan kekuatannya untuk kejahatan. “Saya sangat khawatir bahwa model ini dapat digunakan untuk disinformasi skala besar,” kata dia.

Sekarang, ketika mereka menjadi lebih baik dalam menulis kode komputer, mereka dapat digunakan untuk serangan siber ofensif.

Dia juga menyebut ketakutan lain yang menyebar ke seluruh dunia di mana AI bisa mengambil alih pekerjaan manusia.

Altman tidak menutup mata terhadap fakta teknologi akan menggantikan beberapa karier, dan ia percaya bahwa itu bisa terjadi lebih cepat dari yang dipikirkan.

“Saya rasa selama beberapa generasi, umat manusia telah terbukti beradaptasi dengan baik terhadap perubahan teknologi besar. Tapi jika ini terjadi dalam satu digit tahun, beberapa dari pergeseran ini adalah bagian yang paling saya khawatirkan,” papar dia.

OpenAI baru meluncurkan GPT-4 pekan lalu, menggembar-gemborkan ini akan lebih kuat dari pendahulunya. Tetapi dibuat sedemikian rupa, sehingga bisa 'berbahaya'.

Bot menerima input dalam bentuk gambar dan juga teks, tetapi tetap menampilkan jawabannya dalam teks. Artinya, ia dapat menawarkan deskripsi gambar secara mendetail.

OpenAI memperingatkan, model tersebut masih rentan terhadap fakta 'halusinasi' yang tidak akurat. Dan ini dapat diakali untuk mengeluarkan konten yang salah atau berbahaya. “Hal yang paling saya coba peringatkan kepada orang-orang adalah apa yang kami sebut 'masalah halusinasi',” kata Altman.

Model tersebut dengan percaya diri akan menyatakan hal-hal yang seolah-olah itu adalah fakta yang padahal semuanya dibuat-buat.

Dan berbicara bulan ini di SXSW, salah satu pendiri OpenAI Greg Brockman mengatakan bahwa ketakutan AI mengambil pekerjaan manusia adalah sesuatu yang berlebihan.

“Yang paling penting adalah keterampilan tingkat tinggi ini, penilaian, dan mengetahui kapan harus menggali detailnya. Saya rasa, fakta ini justru memperkuat apa yang bisa dilakukan manusia,” kata dia.

GPT-4 sekarang tersedia untuk pelanggan melalui ChatGPT, sementara pengguna gratis masih akan menggunakan GPT-3.5 yang lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement