REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan dalam waktu dekat akan ada tambahan pasokan beras sebanyak 60 ribu ton dari 25 penggilingan padi di seluruh Indonesia. Pasokan tambahan ini diharapkan bisa menambah stok beras yang saat ini ada di Perum Bulog.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan pada tahun ini Bapanas mentargetkan ada 2,4 juta ton beras yang masuk ke Bulog. Namun, karena adanya kendala panen dan cuaca buruk maka pasokan ini tersendat.
"Mudah mudahan dalam tiga bulan ini panennya baik sehingga paling tidak bisa terpenuhi 70 persen dari kebutuhan itu. Kita juga monitor terus bersama," ujar Arief di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (20/3/2023).
Arief menjelaskan ada kendala panen pada beberapa waktu silam seperti adanya koreksi lahan yang terendam dan beberapa wilayah lumbung padi yang dilanda banjir. Hal ini kemudian mengoreksi perkiraan panen padi pada tahun ini.
"Paling tidak ini sudah ada komitmen dari para penggiling padi akan ada 60 ribu ton masuk sebelum lebaran ini," tambah Arief.
Saat ini pemerintah berupaya untuk menambal stok beras. Sebab, Perum Bulog hanya memiliki stok beras 282 ribu ton dari semestinya 1,2 juta ton. Menjelang ramadhan dan idul fitri justru kelangkaan stok beras dan melambungnya harga beras menjadi persoalan saat ini.