Kamis 16 Mar 2023 22:52 WIB

Panasonic Indonesia Ekspor Perdana AC ke Vietnam

Ekspor AC Panasonic ke Vietnam sebelumnya dari Malaysia.

Kegiatan ekspor perdana AC produksi PT Panasonic Manufacturing Indonesia ke Vietnam, Kamis (16/3/2023)
Foto: PT PMII
Kegiatan ekspor perdana AC produksi PT Panasonic Manufacturing Indonesia ke Vietnam, Kamis (16/3/2023)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) melakukan ekspor perdana pendingin ruangan (AC) ke Vietnam. Ekspor perdana tersebut dilepas oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, Kamis (16/3/2023).

Ekspor perdana ke Vietnam ini menggambarkan komitmen PT PMI untuk terus mendukung program subsitusi impor pemerintah. Melalui produksi “Karya Anak Bangsa”, ekspor ini merupakan upaya PMI untuk memperluas pasar luar negerinya.

Baca Juga

Unit bisnis AC PT PMI mulai beroperasi sejak tahun 1973, merupakan manufaktur AC terlengkap di Indonesia dengan nilai TKDN lebih dari 40 persen. Unit AC PMI juga telah menggunakan refrigeran ramah lingkungan R32, serta membawa masuk teknologi termutakhir Panasonic “nanoe” yang sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Menteri Perindustrian  Agus Gumiwang memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran PT PMI, atas dukungannya terhadap program substitusi impor pemerintah sekaligus mendorong kegiatan ekspor industri elektronika dengan terus berinovasi dan menambah lini produk yang mampu bersaing di level internasional.

Presiden Heating & Ventilation AC Company Panasonic Corporation, Masaharu Michiura mengatakan Panasonic memutuskan memindahkan ekspor AC ke Vietnam yang semula dari Malaysia kini dari Indonesia. “Tujuan memperluas bisnis AC di Indonesia, dan selanjutnya secara aktif akan berupaya untuk terus meningkatkannya,” ucapnya.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita berpesan agar PT PMI juga dapat memproduksi komponen AC yang produsennya masih belum ada di Indonesia. Di samping itu pula meningkatkan kapasitas produksi komponen tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga tidak terlalu bergantung dengan komponen impor.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement