Rabu 15 Mar 2023 08:04 WIB

Nilai Ekspor Kerajinan DIY Disebut Naik dari Tahun ke Tahun

Ekonomi kreatif dinilai memiliki peran penting mempromosikan pertumbuhan ekonomi.

Pengerajin membuat kerajinan stand deco di Kasongan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengerajin membuat kerajinan stand deco di Kasongan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan nilai ekspor berbagai produk kerajinan dari empat kabupaten/kota provinsi ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

"Untuk realisasi ekspor DIY dari tahun ke tahun selalu meningkat, tahun 2021 ekspor DIY dari sebesar 417,12 juta Dolar AS menjadi 539,96 juta Dolar AS pada 2021, dan terakhir 2022 sebesar 566,42 juta Dolar AS," kata Plh Asisten 2 Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Yuna Pancawati di Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (15/3/2023).

Menurut dia, ekspor DIY ke berbagai negara di Eropa dan Amerika Serikat itu ditopang dengan keberadaan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor kerajinan, dan perusahaan ekspor.

"Kami informasikan juga, eksportir di DIY terbesar di Kabupaten Bantul, jadi dari total eksportir DIY yang berjumlah 441 perusahaan, di Kabupaten Bantul terdapat 197 eksportir, jadi hampir separuh sendiri berasal dari Bantul," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan ekonomi kreatif memiliki peran penting dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sektor ini menawarkan peluang tak terbatas bagi pertumbuhan dan perkembangan individu, bisnis, dan komunitas.

"Sebagai kabupaten dengan warisan budaya yang kaya, Bantul memiliki banyak sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong kreativitas dan inovasi," katanya.

Menurut dia, di Kabupaten Bantul terdapat berbagai industri kreatif atau perajin mulai dari batik, ukir kayu, tenun, hingga keramik. Bantul memiliki beragam seni dan kerajinan tradisional yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.

"Hal ini memberikan peluang unik untuk pengembangan industri kreatif yang dapat memanfaatkan keahlian para perajin lokal dan menciptakan produk bernilai tinggi yang menjangkau pasar domestik dan internasional," katanya.

Apalagi, saat ini ada pameran Jogja Internasional Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) di Jogja Expo Center (JEC), yang mana Kabupaten Bantul ikut berpartisipasi mengirim pengusaha ekspor dalam ajang pameran bergengsi tingkat internasional tersebut.

"Luar biasa untuk Bantul dan dukungan dari semua pihak agar Bantul dapat menjadi kabupaten kreatif dunia pada 2023. Ini bukanlah sebuah cita-cita yang mustahil karena Bantul memiliki potensi besar dan dapat diwujudkan menjadi sebuah produk kreatif yang memikat pasar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement