Jumat 10 Mar 2023 17:39 WIB

BPH Migas Minta Jargas Perkotaan Dimasifkan

Masifnya jargas rumah tangga perkotaan bermanfaat mengurangi beban anggaran negara.

Warga memeriksa meteran jaringan gas rumah tangga (ilustrasi). BPH Migas meminta pembangunan jargas rumah tangga perkotaan dimasifkan.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Warga memeriksa meteran jaringan gas rumah tangga (ilustrasi). BPH Migas meminta pembangunan jargas rumah tangga perkotaan dimasifkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan pemantauan pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga, yang dilaksanakan PT PGN Tbk di Semarang, Jawa Tengah.

BPH Migas mengunjungi pelanggan PGN di Perumahan Wahyu Utomo sebagai wilayah pioner pembangunan jargas di Semarang, Kamis (9/3/2023). Tahun 2015, Perumahan Wahyu Utomo terpilih sebagai wilayah pertama pengembangan jargas di Semarang.

Baca Juga

"Kala itu belum ada alokasi gas melalui pipa, sehingga menggunakan moda CNG dari Jawa Timur," ujar Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Jargas di Perumahan Wahyu Utomo tersebut dibangun menggunakan skema investasi internal PGN yaitu melalui program PGN Sayang Ibu (PSI).

BPH Migas berkesempatan melakukan dialog dengan Wawan sebagai salah satu pemanfaat jargas PSI di Perumahan Wahyu Utomo.

"Kita membandingkan dengan elpiji 12 kilogram. Dalam sebulan, Pak Wawan menggunakan jargas senilai Rp 80 ribu, sehingga memberikan manfaat efisiensi hingga Rp 100 ribu," ungkap Wahyudi.

Wahyudi menambahkan kunjungan pemantauan kali ini juga untuk memastikan agar penggunaan gas kota lebih dimasifkan kembali. Hal itu guna mengurangi beban subsidi pemerintah dan impor elpiji yang saat ini mencapai sekitar 80 persen.

"Apalagi, bahan baku elpiji menurun, namun tidak dengan gas bumi yang saat ini melimpah," ujarnya.

Wahyudi juga mengatakan pemerintah menargetkan pembangunan jargas sebanyak empat juta sambungan rumah sampai 2024.

Untuk mencapai target itu, pemerintah memberikan penugasan kepada badan usaha salah satunya PGN yang memiliki alokasi, infrastruktur, dan SDM yang memadai di bidang gas bumi.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah mendukung dan mendorong perluasan jargas di berbagai wilayah dengan berbagai skema investasi.

PGN terus mengembangkan investasi internal untuk jargas rumah tangga, yang saat ini tengah berjalan di Semarang Kota dan Semarang Tengah. Alokasi gas PGN cukup besar dengan mendapatkan pasokan dari Lapangan Jambaran Tiung Biru. Dengan sumber pasokan yang lebih dekat, harapannya dapat memacu perluasan jargas di Jawa Tengah.

General Manager PGN Sales Operation Region III (SOR III) Edi Armawiria menyampaikan, PGN berkomitmen untuk perluasan jargas di Semarang. Saat ini, jumlah pelanggan jargas di Jawa Tengah termasuk Semarang sekitar 14.000. Tahun 2023, kami berharap pembangunannya berjalan lancar agar dapat mencapai 20.000 sambungan rumah di Semarang," ujar 

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement