Jumat 10 Mar 2023 03:54 WIB

Fitur Investasi Terbaru untuk Investor Kripto

Para investor dapat menavigasi aset mereka dengan mudah dalam satu aplikasi.

Indikator penting menunjukkan adanya tren positif pasar kripto yang diiringi dengan berkembangnya investasi/ilustrasi
Foto: VOA
Indikator penting menunjukkan adanya tren positif pasar kripto yang diiringi dengan berkembangnya investasi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Platform pertukaran dan pasar kripto Indonesia, Reku, meluncurkan fitur investasi terbaru untuk mengakomodasi kebutuhan investor aset kripto pemula dan berpengalaman agar lebih mudah bertransaksi.

Jika semula layanan Reku terbatas sebagai platform jual-beli aset kripto, kini Reku melengkapi platform dengan fitur Staking (mengunci aset dalam jaringan blockchain), dan menyediakan dua mode (Pro dan Lightning) yang dapat digunakan para investor untuk menavigasi aset mereka dengan mudah dalam satu aplikasi.

Baca Juga

"Tidak seperti produk pendapatan lainnya, staking di Reku terjadi langsung pada blockchain sehingga lebih transparan. Staking di Reku lebih mudah karena bisa mulai dari di bawah Rp5.000 dan reward bisa didapatkan setiap hari," kata COO dan Co-Founder Reku Robby dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.

Selain fitur Staking, Reku turut menghadirkan Mode Pro yang dapat membantu para investor untuk menggunakan fitur secara lebih mendalam, dan mengatur harga jual-beli sesuai target atau strategi masing-masing.

 

Sementara, Mode Lightning dihadirkan untuk membantu investor agar bisa lebih instan dalam melakukan pembelian atau penjualan sebuah koin tanpa perlu memikirkan harga yang harus diajukan.

Pada mode ini, desain dengan sengaja dibuat lebih sederhana agar proses menjadi lebih mudah dan efisien bagi investor. Kedua mode ini dapat digunakan oleh para investor dalam satu aplikasi yang sama melalui Reku.

Berdasarkan data laporan pasar kripto yang dianalisis dan disusun oleh Reku pada 2023, indikator-indikator penting menunjukkan adanya tren positif pasar kripto yang diiringi dengan berkembangnya investasi, khususnya dari investor institusi untuk mengembangkan aplikasi atau teknologi baru di berbagai sektor.

Proyek Blockchain bahkan telah menjalin kerja sama strategis dengan institusi-institusi ternama dengan jutaan pengguna. Capaian-capaian tersebut terjadi ketika pasar berada pada fase bearish dan harga Bitcoin terkoreksi lebih dari 50 persen dari titik tertinggi.

Terlepas dari kapitalisasi pasar yang saat ini masih turun, Reku memastikan sektor-sektor potensial seperti DeFi telah membukukan peningkatan jumlah pengguna aktif lebih dari 20 persen serta peningkatan jumlah transaksi sebesar lebih dari 55 persen (year-on-year/yoy) pada 21 Februari 2023.

"Hal ini dapat menjadi kesempatan baik bagi para investor kripto di tahun 2023, terutama jika didukung dengan kemampuan mengatur emosi, mengikuti perkembangan dengan sumber informasi terpercaya, dan pastinya mampu mengatur dan menyesuaikan antara strategi investasi dan kondisi keuangan masing-masing investor," kata Robby.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement