REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bertolak ke Inggris untuk bertemu pemerintah bersama pelaku usaha Inggris untuk melakukan penandatanganan kesepakatan kopi internasional atau International Coffee Agreement (ICA). Pertemuan tersebut dijadwalkan akan berlangsung hingga Kamis (9/3/2023).
"Indonesia menyambut baik rencana penandatanganan ICA 2022 agar dapat terus bekerja sama dengan Organisasi Kopi Internasional untuk mengatasi berbagai tantangan bagi masa depan kopi Indonesia di pasar internasional dan meningkatkan kesejahteraan petani kopi," kata Zulkifli melalui keterangan resminya.
Sebelumnya, ia menerangkan perjanjian tersebut ditujukan agar terdapat kestabilan harga kopi baik di negara eksportir maupun importir kopi. Ia menyoroti kerap kali harga produk kopi di tingkat konsumen kian mahal namun harga komoditas kopi dari tingkat petani justru jauh.
Indonesia sebagai produsen komoditas kopi dunia pun dirugikan jika kondisi tersebut terjadi. "Ini yang kita inginkan ada kesepakatan dan stabilitas harga kopi," kata Zulkifli menambahkan.
Ia pun menyebut, kedatangannya ke Inggris sekaligus menjadikesempatan untuk memperkuat kerja sama yang telah terjalin antara Indonesia dan Inggris. "Penandatanganan ICA juga menjadi landasan peningkatan kerja sama untuk merevitalisasi sektor kopi Indonesia," lanjutnya.
Sebagai informasi, pada 2022, total perdagangan Indonesia-Inggris tercatat sebesar 2,7 miliar dolar AS, naik 5,30 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada 2022, ekspor Indonesia ke Inggris tercatat sebesar 1,7 miliar dolar AS sementara impor Indonesia dari Inggris sebesar 1 miliar dolar AS.
Sedangkan pada 2021 lalu, total perdagangan Indonesia dengan Inggris tercatat sebesar 2,6 miliar dolar AS. Dari total tersebut, ekspor Indonesia ke Inggris tercatat sebesar 1,5 miliar dolar AS sedangkan impor Indonesia dari Inggris tercatat sebesar 1,1 miliar dolar AS.