Selasa 07 Mar 2023 15:54 WIB

ASDP Alihkan Pelayaran BN 01 Guna Bawa Logistik Korban Longsor Natuna

Pengalihan pelayaran kapal BN 01 telah disampaikan kepada penumpang.

Tangkapan layar dari video yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), warga meninjau lokasi longsor yang melanda sebuah desa di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Senin, (6/3/ 2023). Tim Search and Rescue (SAR) gabungan mengevakuasi sebanyak 15 orang korban meninggal dunia akibat tanah longsor. Sementara itu,ada sekira 50 orang yang masih hilang.
Foto: BNPB
Tangkapan layar dari video yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), warga meninjau lokasi longsor yang melanda sebuah desa di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Senin, (6/3/ 2023). Tim Search and Rescue (SAR) gabungan mengevakuasi sebanyak 15 orang korban meninggal dunia akibat tanah longsor. Sementara itu,ada sekira 50 orang yang masih hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) alihkan pelayaran Kapal Bahtera Nusantara (BN) 01 guna membawa logistik ke lokasi bencana longsor di Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Kapal BN01 itu berangkat hari ini setelah mengisi bahan bakar dan barang-barang logistik yang hendak dibawa terkumpul terlebih dahulu.

"Iya benar, sementara pelayarannya dialihkan untuk bantuan kemanusiaan korban longsor di Natuna," ujar General Manager ASDP Batam Marsadik saat dihubungi di Batam, Selasa (7/3/2023).

Baca Juga

Jika tidak ada kendala, kapal akan berangkat sekitar pukul 15.00 WIB atau paling lambat pukul 17.00 WIB. "Perjalanan sampai di sana diperkirakan selama 26 jam," kata dia.

Untuk jumlah logistik yang akan dibawa, dia tidak menyebutkan detail berapa banyak. "Sebanyak-banyaknya yang bisa kami bawa, mungkin berton-ton," kata Marsadik.

Dia menyebutkan, pengalihan pelayaran ini juga sudah diberitahukan kepada calon penumpang yang hendak menggunakan kapal tersebut. Kapal Bahtera Nusantara 01 ini seharusnya diberangkatkan pada Selasa pukul 19.00 WIB dengan rute Tanjung Uban, Matak, Midai, Penagi, Subi, Serasan, dan Sintete.

"Kami sudah memberikan imbauan kepada calon penumpang, bahwa kapal ini sementara digunakan untuk bantuan kemanusiaan," ucap Marsadik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement