Jumat 03 Mar 2023 14:59 WIB

Bukan Kulit Putih, Orang Belanda Paling Awal Berkulit Gelap dan Bermata Biru

Studi sebut pengumpul pemburu 10 ribu tahun lalu secara bertahap menjadi putih

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengumpul pemburu di Eropa (ilustrasi)
Foto: republika
Pengumpul pemburu di Eropa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian DNA terbaru mengungkapkan orang Belanda paling awal tidak berkulit putih dan berambut pirang seperti yang dibayangkan oleh banyak orang. Namun, mereka berkulit gelap dan bermata biru.

Menurut studi, populasi pengumpul pemburu yang tinggal di daerah yang disebut Doggerland sekitar 10 ribu tahun lalu secara bertahap menjadi lebih putih. Ini terjadi ketika pertanian menggantikan perburuan hewan liar aurochs dan rusa sebagai sumber makanan utama.

Selain itu, orang-orang dari stepa Eurasia menuju tanah rendah. Salah satu teori yang diusulkan oleh para ilmuwan adalah kulit yang lebih terang dan lebih menyerap sinar matahari berkembang sebagai reaksi terhadap kurangnya vitamin D.

Data yang diambil dalam studi ini berdasarkan DNA dari delapan tulang manusia yang ditemukan di jaring nelayan. Temuan tersebut dapat memetakan gerakan pengumpul pemburu di Eropa dalam 35 ribu tahun terakhir.

Sebelumnya, lima tahun lalu, analisis DNA kerangka berusia 10 ribu tahun yang ditemukan di sebuah gua di Inggris barat menunjukkan orang Inggris pertama berkulit hitam. “Nenek moyang kita selalu digambarkan sebagai orang berkulit putih. Tapi itu sama sekali bukan mereka,” kata arkeolog dan ahli genetika Eveline Altena, dilansir Dutch News, Jumat (3/3/2023).

Kurator departemen pra sejarah di Leiden Museum Rijksmuseum van Oudheden Luc Amkreutz juga menyetujui hal ini. Sebuah pameran terbaru menunjukkan orang-orang Doggerland berkulit gelap.

Berdasarkan studi genetik dari Denmark, Luksemburg dan Norwegia menunjukkan mereka keturunan berkulit gelap. “Tapi ini pertama kalinya terbukti secara genetik, sangat penting. Karena membuktikkan persepsi populer bahwa orang Eropa awal berkulit putih," kata Amkreutz.

Ahli genetika Altena mengatakan fragmen tulang orang-orang Belanda awal terus ditemukan oleh sukarelawan setiap bulan. Altena yang bekerja di Harvard Medical School di Boston, sekarang memiliki sekitar 200 fosil untuk penelitian lebih lanjut.

“Ini menunjukkan pentingnya sains. Langkah selanjutnya adalah memperbesar lebih banyak perkembangan regional. Seberapa besar kelompok orang yang hidup bersama, misalnya dan bagaimana mereka disusun, Itulah yang sedang kami temukan saat ini,” ucap dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement