Rabu 01 Mar 2023 20:14 WIB

Cerita Kusnadi Sebelum Atap Kelas Ambruk di SDN 3 Sukagumiwang Indramayu

Tidak ada korban akibat ambruknya atap ruang kelas di SDN 3 Sukagumiwang Indramayu.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Seorang guru menunjukkan kondisi ruang kelas yang atapnya ambruk di SDN 3 Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (1/3/2023).
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Seorang guru menunjukkan kondisi ruang kelas yang atapnya ambruk di SDN 3 Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (1/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Atap ruang kelas lima di SDN 3 Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ambruk. Rangka kuda-kuda kayu beserta genting terlihat berserakan di lantai ruang kelas itu.

SDN 3 Sukagumiwang berada di Desa Sukagumiwang, Kecamatan Sukagumiwang. Atap ruang kelas lima di sekolah tersebut dilaporkan ambruk pada Senin (27/2/2023). 

Berdasarkan pantauan Republika, Rabu (1/3/2023), puing-puing atap yang ambruk terlihat menimpa lantai, juga lemari dan meja guru di dalam kelas. Kini kondisi ruang kelas itu terbuka bagian atasnya.

Ambruknya atap tersebut terjadi saat jam kegiatan belajar mengajar (KBM), sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, tak ada siswa maupun guru yang terluka akibat kejadian itu karena ruang kelas sudah dikosongkan. 

Beberapa hari sebelum kejadian, salah satu guru, Kusnadi, sudah melihat ada potensi atap ruang kelas itu ambruk. 

Kusnadi mendapat tugas dari kepala sekolah untuk rutin memantau kondisi ruang kelas, demi keselamatan para siswa. Pada Sabtu (25/2/2023), Kusnadi memperbaiki pintu kelas yang rusak. Saat itu, matanya sekalian menyapu kondisi bagian lain di ruang kelas, yang memang kondisinya rusak, termasuk pada bagian atapnya.

Kusnadi melihat retak pada bagian kayu kuda-kuda atap ruang kelas lima. Melihat kondisi itu, Kusnadi secara spontan meminta guru kelas lima, Lina, agar segera mengeluarkan seluruh murid dari ruang kelas tersebut.

“Waktu itu anak-anak sedang belajar di dalam ruang kelas bersama gurunya,” kata Kusnadi, saat ditemui di SDN 3 Sukagumiwang, Rabu (1/3/2023).

Kursi dan meja di ruang kelas lima itu juga dikeluarkan. Firasat Kusnadi terbukti. Atap ruang kelas lima ambruk pada Senin (27/2/2023).

Kusnadi tak bisa membayangkan seandainya atap ambruk itu terjadi ketika sekitar 40 siswa kelas lima masih belajar di ruangan itu. “Alhamdulillah, anak-anak selamat karena ruang kelas sudah dalam keadaan kosong,” ujar Kusnadi.

Saat kejadian, kondisi cuaca hujan, yang disertai angin. Menurut Kusnadi, saat atap itu ambruk terdengar suara gemuruh keras. Peserta didik yang berada di ruangan lain pun sampai berhamburan keluar. Warga yang tinggal di sekitar sekolah juga berdatangan untuk memastikan asal suara gemuruh itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement