Senin 27 Feb 2023 16:15 WIB

Laba Bank BJB 2022 Tumbuh 11,2 Persen

Kredit tumbuh 13,1 persen, dan NPL terjaga di 1,16 persen

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (tengah) bersama para direksi Bank BJB menyampaikan paparan dalam Analyst Meeting Full Year (FY) 2022 di Menara Bank BJB, Kota Bandung, Senin (27/2/2023). Sepanjang 2022, Bank BJB mencatatkan laba sebelum pajak Rp 2,8 triliun dengan Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit macet di level 1,16 persen, dan coverage ratio di level 124,3 persen.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (tengah) bersama para direksi Bank BJB menyampaikan paparan dalam Analyst Meeting Full Year (FY) 2022 di Menara Bank BJB, Kota Bandung, Senin (27/2/2023). Sepanjang 2022, Bank BJB mencatatkan laba sebelum pajak Rp 2,8 triliun dengan Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit macet di level 1,16 persen, dan coverage ratio di level 124,3 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Bank BJB kembali menorehkan kinerja gemilang di sepanjang 2022. Dalam analyst meeting full year 2022, Senin (27/2/2023), Bank BJB berhasil mencatatkan kinerja solid di berbagai sektor bisnis, yang salah satunya tercermin dari raihan laba sebelum pajak sebesar Rp 2,84 triliun.

photo
Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi saat menyampaikan paparan pada analyst meeting FY-2022, Senin (27/2/2023). - (Edi Yusuf/Republika)
 
Sementara setelah pajak, tercatat laba 2022 sebesar Rp 2,24 trilliun, atau tumbuh 11 persen secara yoy. Sementara pada indikator aset, berhasil tumbuh 14,5 persen secara yoy, atau menjadi Rp 181,2 triliun. Dengan begitu, Bank BJB bertahan sebagai BPD terbesar di Tanah Air.   

Begitupun dengan sektor kredit yang menjadi profit driver, tumbuh 13,1 persen secara yoy menjadi Rp 115,8 triliun. Pertumbuhan kredit itu berada di atas rata-rata industri perbankan nasional.  

Pertumbuhan kredit Bank BJB dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR. Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, pertumbuhan 2022 berada di atas pertumbuhan industri perbankan nasional, maupun kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Di tengah pertumbuhan bisnis itu, papar dia, Bank BJB mampu menekan rasio kredit macet (NPL) di level 1,16 persen. NPL Bank BJB, tegas Yuddy, tetap bertahan di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional.

Kata Yuddy, capaian gemilang itu didorong melalui penguasaan pasar yang kuat, sejalan dengan semakin luasnya sektor industri yang pulih dari dampak pandemi. Kata dia, manajemen melakukan pengelolaan likuiditas secara terukur, sehingga tekanan terhadap cost of fund dapat lebih terkendali.

‘’Terobosan kami merupakan perwujudan komitmen untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kinerja dalam mememperkuat eksistensi di dunia perbankan,’’ ujar Yuddy di analyst meeting, Senin (27/2/2023). Menurutnya, sepanjang 2022, Bank BJB tercatat terus tumbuh secara positif, meskipun situasi ekonomi masih berada dalam masa transisi pemulihan pascapandemi Covid-19. 

Yuddy menuturkan, kinerja solid Bank BJB ditopang berkat hadirnya berbagai kebijakan positif di sektor keuangan dan perbankan, sehingga dapat membantu terciptanya iklim yang kondusif di 2022. Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya Pemprov Jabar sebagai pemegang saham terbesar, membuat kinerja Bank BJB terus tumbuh positif sepanjang 2022.

Terkait 2023, meski situasi ekonomi akan dinamis, Yuddy optimistis kinerja Bank BJB akan semakin positif. Terlebih, pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat. 

Berbagai inovasi teknologi, tegas dia, dilakukan guna merespons kebutuhan pasar, sekaligus memberikan kemudahan kepada nasabah di era yang serba cepat. Sepanjang tahun 2022 hingga saat ini, Bank BJB berhasil melahirkan sejumlah inovasi layanan digital perbankan demi memberikan kemudahan kepada nasabah. User layanan digital Bank BJB di 2022, tegas dia, tumbuh di atas 100 persen.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement