Senin 27 Feb 2023 12:51 WIB

Umat Islam di Inggris Sedekahkan Rp 18 Triliun per Tahun

Angka sedekah umat Islam di Inggris diperkirakan terus meningkat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Umat Islam di Inggris Sedekahkan Rp 18 Triliun per Tahun. Foto:  Ilustrasi Sedekah
Foto: Pixabay
Umat Islam di Inggris Sedekahkan Rp 18 Triliun per Tahun. Foto: Ilustrasi Sedekah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah laporan baru oleh Think Tank yang berbasis di London, The Ayaan Institute, mengungkapkan Muslim Inggris menyumbangkan setidaknya 1 miliar poundsterling (Rp 18,2 triliun) per tahun untuk amal. Pada 2052, angka ini diproyeksikan bisa mencapai 4 miliar poundsterling.

Laporan berjudul “Aiding the Ummah: Analysing the Muslim Humanitarian Charity Sector in the UK" ini mengatakan, badan amal kemanusiaan Muslim Inggris mengumpulkan 708 juta poundtserling untuk tujuan amal pada tahun 2020. Jika dikombinasikan dengan pemberian Muslim untuk tujuan amal Inggris (termasuk 2.752 masjid dan tempat doa), berarti 1 miliar poundtserling per tahun diberikan.

Baca Juga

Penelitian ini juga menemukan bahwa ada 1.026 badan amal Muslim dengan tujuan kemanusiaan, dijalankan oleh 4.108 wali amanat, 4.509 karyawan dan 10.127 sukarelawan. Dalam 20 tahun terakhir, terjadi pertumbuhan 91 persen dalam jumlah badan amal Muslim tersebut.

Pada tahun 2020, sektor ini mengumpulkan 708 juta poundsterling dan menghabiskan 611 juta poundsterling, pertumbuhan pendapatan 192 juta poundsterling atau 37 persen sejak 2017. Tercatat 20 badan amal teratas menyumbang 76 persen dari pendapatan itu.

Badan amal yang ada beroperasi di 90 negara, tetapi difokuskan pada 10 negara, yaitu Pakistan, Bangladesh, India, Yaman, Suriah, Palestina, Somalia, Gaza, Irak dan Gambia.

Secara total, 2.074 proyek dari 3.171 dilakukan di sepuluh negara atau 65 persen dari total). Sebanyak 809 proyek disampaikan di Pakistan, 529 di Bangladesh, 186 di India, 291 di negara -negara Arab, 138 untuk Palestina dan 65 di Somalia.

Dilansir di 5 pillars, Senin (27/2/2023), laporan ini merekomendasikan cara amal agar lebih strategis dan efektif. Badan amal disarankan melakukan diversifikasi proyek dan terlibat dalam kampanye, advokasi, maupunpekerjaan anti-Islamofobia, untuk membantu memajukan kehidupan penerima manfaat mereka, seperti pengungsi global dan pengungsi.

Lebih lanjut, di dalamnya juga terdapat seruan bagi media untuk meliput lebih banyak cerita positif tentang Muslim, seperti pekerjaan amal dan komunitas mereka, untuk melawan cerita negatif dan meningkatnya Islamofobia.

“Pemberian amal Muslim adalah salah satu bidang, yang mana sentimen Islam tentang ummah dan persaudaraan sangat kuat. Penggalangan dana amal bagi mereka yang membutuhkan menggerakkan ummah dan solidaritas. Sangat menggembirakan melihat umat Islam di Inggris yang terlibat dalam bantuan kemanusiaan, bekerja secara aktif di berbagai belahan dunia dalam semangat kebersasmaan," tulis laporan tersebut.

Meski pekerjaan amal itu sangat penting, disampaikan sangat sedikit penelitian yang membahas tentang pekerjaan itu, efektivitasnya, serta apakah hal ini sesuai dengan konsep-konsep kesejahteraan Islam daripada gagasan amal Barat kontemporer.

Dengan mengingat hal itu, sekaligus untuk menyoroti pekerjaan positif dari bantuan kemanusiaan global Muslim Inggris, The Ayaan Institute menyebut pihaknya berupaya untuk memeriksa pekerjaan sektor kemanusiaan Muslim di Inggris. Laporan ini diakui terbatas pada badan amal Muslim di Inggris, tetapi perlu dicatat ada kontribusi yang signifikan terhadap bantuan kemanusiaan yang dibuat di seluruh dunia oleh komunitas Muslim yang tinggal di AS, Kanada, Australia dan Eropa.

Sejak Perang Global melawan teror pada 2001, karya badan amal Muslim telah meningkat dan berada di bawah pengawasan dan tekanan yang luar biasa. Banyak badan amal disebut menghadapi investigasi, intrusi media yang konstan, sekaligus ada pengawasan terhadap pekerjaan dan kegiatan mereka.

"Sektor komunitas Muslim dan amal Inggris telah menunjukkan ketahanan dan komitmen yang besar, memastikan bahwa kewajiban agama dan masyarakat terhadap mereka yang paling tidak kaya dan dianiaya terus dipenuhi," lanjut mereka.

Informasi dalam laporan ini juga disebut menunjukkan betapa seriusnya komunitas Muslim dalam menjalankan kewajiban agama mereka, dalam upaya membantu orang miskin dan yang membutuhkan di seluruh dunia. Dalam ritual yang ditahbiskan secara ilahi dan kewajiban Islam, setiap Muslim menemukan ekspresi terbesar dari solidaritas ummah.

Iman terhadap Islam disebut memberi setiap Muslim alat untuk memenuhi kebutuhan kesejahteraan ummah, terlepas dari apakah negara bagian dan politisi bekerja menuju tujuan-tujuan itu atau ttidak.

"Sektor amal Muslim memberikan kontribusi yang berharga bagi masyarakat Inggris, ekonomi, maupun komunitas Muslim. Upaya itu membantu negara-negara di seluruh dunia melalui sejumlah pertolongan dan uluran tangan. Pekerjaan ini didorong oleh iman Islam dan layak mendapat lebih banyak pengakuan," ucap Direktur Ayaan Institute, Jahangir Mohammed.  

Sumber:

https://5pillarsuk.com/2023/02/26/british-muslims-spend-1bn-a-year-in-charity-new-report-reveals/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement