Sabtu 25 Feb 2023 13:25 WIB

BUMN Kuasai 22,5 Persen Pangsa Pasar Saham di Bursa

Ada 37 perusahaan BUMN dan entitas anaknya yang menjadi emiten di bursa.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023) (ilustrasi). Perusahaan pelat merah dan anak usahanya menguasai hampir seperempat pangsa pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan jumlah, total perusahaan tercatat dari BUMN dan entitas anak mencapai 37 emiten.
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023) (ilustrasi). Perusahaan pelat merah dan anak usahanya menguasai hampir seperempat pangsa pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan jumlah, total perusahaan tercatat dari BUMN dan entitas anak mencapai 37 emiten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pelat merah dan anak usahanya menguasai hampir seperempat pangsa pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan jumlah, total perusahaan tercatat dari BUMN dan entitas anak mencapai 37 emiten. 

"Yang luar biasa nilai kapitalisasi pasar di BEI sekitar 22,5 persen dikuasai oleh BUMN maupun enititas anak," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga

Iman memerinci, dari 37 perusahaan negara yang tercatat di BEI, 14 di antaranya berstatus BUMN dan 23 lainnya entitas anak BUMN. Dari sisi kapitalisasi pasar, porsi BUMN mendominasi sebesar 14,4 persen dan porsi anak usaha sebesar 3,14 persen. 

Emiten BUMN terbaru yang mencatatkan sahamnya di BEI yaitu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE). Dalam gelaran IPO, perseroan melepas 10,35 miliar lembar saham atau setara 25 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Saat perdana diperdagangkan, kapitalisasi pasar emiten dengan kode saham PGEO ini tercatat mencapai Rp 36,22 triliun. Berdasarkan pengkategorian BEI, PGEO termasuk sebagai perusahaan big caps atau blue chip karena kapitalisasi pasarnya di atas Rp 10 triliun.

"Secara anak perusahaan BUMN, pangsa pasar PGE berada di posisi keempat di bawah BRIS, ANTM dan MTEL," kata Iman. 

Menurut Iman, Bursa akan mendukung perusahaan tercatat untuk mencapai kinerja terbaiknya, termasuk yang berstatus BUMN maupun anak usaha. Dengan demikian, perusahaan tercatat dapat memberikan kontribusi optimal kepada para pemegang saham.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement