REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik pada pekan keempat Februari 2023. Berdasarkan data periode 20-23 Februari 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik melakukan jual neto senilai Rp 640 miliar.
“Ini terdiri dari hengkangnya asing di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 860 miliar dan beli neto Rp 0,23 triliun di pasar saham,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (24/2/2022).
Selama 2023, berdasarkan data setelmen hingga 23 Februari 2023, nonresiden beli neto Rp 43,88 triliun di pasar SBN. Selain itu, BI juga mencatat jual neto Rp 2,36 triliun di pasar saham.
Dengan keluarnya dana asing dari pasar keuangan dalam negeri, premi risiko investasi di Indonesia meningkat. BI mencatat, premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun yang naik ke 93,89 basis poin (bps) per 23 Februari 2023 dari 92,91 bps per 17 Februari 2023.
Bank Indonesia memastikan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. “Kami mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” ungkap Erwin.