Kamis 23 Feb 2023 06:54 WIB

Haji 2023 Banyak Lansia, Garuda Minta Awak Kabin Lebih Pro-Aktif

Awak Garuda diminta bantu jamaah lansia terutama dalam penggunaan toilet pesawat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra. Haji 2023 Banyak Lansia, Garuda Minta Awak Kabin Lebih Pro-Aktif
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra. Haji 2023 Banyak Lansia, Garuda Minta Awak Kabin Lebih Pro-Aktif

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan pelaksanaan haji tahun ini 64 ribu jamaah atau 31 persennya merupakan kategori lanjut usia (lansia). Berdasarkan hal itu, PT Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan haji meminta awak kabinnya untuk lebih pro-aktif dalam melakukan pelayanan.

Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut Arab Saudi tahun ini menghapus batas usia 65 tahun bagi jamaah haji. Karena itu, awak kabin menjadi suatu hal yang penting bagi jamaah ini.

Baca Juga

"Informasi dari Kemenag, ada beberapa puluh persen yang berusia di atas 65 tahun. Bahkan ada yang berusia 100 tahun. Jadi memang akan ada atensi sangat khusus yang diminta untuk teman-teman lansia ini," ucap dia saat bertemu Republika.co.id di Kantor Operasional Garuda, Cengkareng, Rabu (22/2/2023).

Tidak hanya dari segi pendampingan, pihaknya juga disebut akan menyediakan sejumlah fasilitas yang akan memudahkan jamaah haji ini bergerak, seperti penyediaan kursi roda. Irfan mengatakan ia telah menegaskan kepada para awak kabin untuk fokus dan pro-aktif dalam melayani jamaah. Salah satunya dalam hal penggunaan toilet pesawat.

Memang, ia menyebut selalu ada manasik untuk di pesawat termasuk penggunaan toilet. Namun dalam pelaksanaannya, tidak jarang pintu toilet harus ditutup karena jorok dan kotor.

Tahun lalu, dirinya bahkan meminta awak kabin mendampingi jamaah yang akan ke toilet. Mereka bisa kembali diingatkan bagaimana cara menggunakan toilet pesawat dan beberapa fungsi tombol yang ada. Setelah selesai, awak kabin diminta mengecek dan membersihkan.

"Ini bukan bagian pekerjaannya, tapi ini karena mayoritas jamaah belum tahu. Saya minta pendampingan lebih pro-aktif. Saya kumpulkan mereka (awak kabin). Saya beri tahu tolong dipahami ini penerbangan pertama jamaah, pasti banyak tekanan. Ya kami mengedepankan empati," lanjutnya.

Atas upayanya ini, ia mengaku komentar yang didapat dari jamaah tahun lalu bagus. Bahkan, ada yang membandingkan dengan maskapai lainnya, yang disebut tidak mendapat pelayanan seperti yang disediakan Garuda Indonesia.  

Ia pun menyebut akan melakukan tanda tangan kontrak bersama Kemenag pekan depan. Dari angka yang ada, Garuda akan melayani 103 ribu jamaah dari total kuota 221 ribu orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement