Rabu 22 Feb 2023 06:01 WIB

Perang Ukraina Rugikan Ekonomi Global Lebih dari Setriliun Dolar

Perang telah menyebabkan gangguan pasokan dan produksi di seluruh dunia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Kapal kargo Zante, membawa biji-bijian Ukraina, berlayar di Selat Bosphorus di belakang Jembatan Martir 15 Juli, di Istanbul, Turki, 02 November 2022. Perang di Ukraina merugikan ekonomi global lebih dari 1,6 triliun dolar AS pada tahun lalu.
Foto: EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Kapal kargo Zante, membawa biji-bijian Ukraina, berlayar di Selat Bosphorus di belakang Jembatan Martir 15 Juli, di Istanbul, Turki, 02 November 2022. Perang di Ukraina merugikan ekonomi global lebih dari 1,6 triliun dolar AS pada tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perang di Ukraina merugikan ekonomi global lebih dari 1,6 triliun dolar AS pada tahun lalu. Perhitungan ini dirilis oleh German Institute of Economics pada Selasa (21/2/2023).

Menurut penelitian tersebut, kerugian produksi global dapat bertambah lagi hingga satu triliun dolar AS atau lebih pada 2023. Penghitungan model lembaga ini didasarkan pada produk domestik bruto (PDB). Prakiraan jatuhnya Dana Moneter Internasional (IMF) menjadi dasar perhitungan dan estimasi. Perkembangan aktual PDB pada 2022 dan perkiraan untuk 2023 dibandingkan dengan perkembangan yang diharapkan semula tanpa perang Ukraina pada akhir 2021.

Baca Juga

Penelitian ini menyatakan, perang telah menyebabkan gangguan pasokan dan produksi di seluruh dunia. Selain itu, harga energi telah meroket. Inflasi meningkat tajam di mana-mana, mengurangi daya beli konsumen.

"Mengingat prospek ekonomi yang tidak pasti, kenaikan biaya pembiayaan akibat kenaikan suku bunga di seluruh dunia dan kenaikan biaya barang modal, perusahaan di seluruh dunia menahan investasi mereka," ujar  German Institute of Economics dikutip dari Anadolu Agency.

Untuk tahun ini, penulis studi memperkirakan kerugian absolut akan sedikit lebih rendah daripada 2022. Alasannya adalah karena adanya pelonggaran pasar bahan baku dan energi global.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement