Jumat 17 Feb 2023 22:30 WIB

PLN dan Rumah BUMN Dukung Pengembangan UMKM di Selayar

PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan Rumah BUMN mendorong pengembangan UMKM.

Rumah BUMN (ilustrasi). PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan Rumah BUMN untuk terus mendorong pengembangan ekonomi UMKM.
Foto: istimewa
Rumah BUMN (ilustrasi). PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan Rumah BUMN untuk terus mendorong pengembangan ekonomi UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan Rumah BUMN  untuk terus mendorong pengembangan ekonomi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin menyebutkan, sampai saat ini sebanyak 150 UMKM telah menjadi binaan Rumah BUMN Selayar.

"Untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas UMKM, Rumah BUMN Selayar telah mengadakan pelatihan dan pendampingan dalam hal pengembangan produk sebanyak 11 kali," ujar Andy di Makassar, Jumat (17/2/2023).

Baca Juga

Enam UMKM binaan Rumah BUMN Selayar sudah memiliki sertifikat halal dari Kementerian Agama.

"Peningkatan kapabilitas pelaku ini selaras dengan visi PLN yaitu mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi," ujar dia.

PLN turut mendukung para UMKM Mitra Binaan dalam mengembangkan usaha mulai dari kondisi tradisional menjadi go modern, go digital, go online, hingga go global.

"Seluruh mitra binaan akan kami dukung terutama dalam peningkatan serta pengembangan usaha agar UMKM menjadi unggul dan mandiri," kata Andy.

Salah satu kisah sukses UMKM binaan Rumah BUMN Selayar, Madu Asli Selayar (MAS) produknya tidak hanya terjual di pasar lokal Kabupaten Selayar saja, tetapi juga telah menembus pasar nasional.

"Kami bersama Rumah BUMN Selayar juga sedang mempersiapkan agar produk kami dapat menembus pasar internasional," ungkap pemilik MAS Edy Purnomo.

Edy mencatat, sebelum bergabung dengan Rumah BUMN Selayar, omzetnya hanya Rp 5 juta setiap bulan. "Setelah bergabung lalu kami dibina dan diberikan pelatihan, omzet kami meningkat menjadi Rp 30 juta setiap bulan. Bahkan sebagian besar produk kami terjual di luar Kabupaten Selayar," ujar Edy Purnomo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement