Kamis 16 Feb 2023 14:21 WIB

Jokowi Dorong Industri Otomotif Tingkatkan Ekspor

Pada 2022, jumlah kendaraan mobil yang terjual meningkat hingga 18 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Pengunjung mengamati mobil yang dipamerkan pada Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (9/4/2022). Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong industri otomotif agar meningkatkan jumlah ekspornya.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pengunjung mengamati mobil yang dipamerkan pada Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (9/4/2022). Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong industri otomotif agar meningkatkan jumlah ekspornya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong industri otomotif agar meningkatkan jumlah ekspornya. Sehingga bisa memberikan nilai tambah dan devisa yang lebih besar kepada negara.

“Industri otomotif kita dorong untuk masuk ke pasar ekspor agar nilai tambah lebih dan devisa juga bisa masuk,” ujar Jokowi usai membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Tahun 2023 di JIExpo Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Baca Juga

Jokowi pun mengaku senang angka pertumbuhan industri otomotif berkembang pesat. Pada 2022, jumlah kendaraan mobil yang terjual meningkat hingga 18 persen. Sedangkan jumlah kendaraan sepeda motor yang terjual mencapai 5,2 juta atau meningkat 3,3 persen.

Namun ia juga monyoroti pertumbuhan kendaraan bermotor berdampak pada kemacetan di sejumlah kota besar. Dalam sambutannya, Jokowi mengakui angka ekspor industri otomotif memang sudah mengalami peningkatan tajam dari 300 ribu pada 2021 menjadi 600 ribu di 2022.

Kendati demikian, jumlah ekspor industri otomotif Indonesia ini dinilainya masih kalah dengan negara lain, seperti Thailand. Karena itu, ia mendorong agar angka ekspor dapat semakin ditingkatkan tiap tahunnya.

“Supaya tidak macet saya mengajak seluruh industri otomotif untuk lebih berorientasi kepada ekspor memang peningkatannya sudah cukup tajam dari tahun 2021 dan 2022, dari 300 ribu sudah naik hampir ke 600 ribu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan, pemerintah akan terus mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir.

“Dan terus kita akan dorong dari hulu sampai hilir untuk mobil listrik. Terus akan kita dorong disambungkan dengan pembangunan industri-industri yang berkaitan dengan EV baterai ini akan kita lakukan terus,” jelasnya.

Sedangkan terkait pemberian insentif kendaraan listrik, Jokowi menyebut masih terus dihitung oleh Kementerian Keuangan. Namun ia menyebut pemberian insentif ini akan diutamakan untuk kendaraan sepeda motor terlebih dahulu.

“Insentif masih dihitung terus oleh Kementerian Keuangan, berapa yang pertama untuk mobilnya, dan berapa untuk motornya. Tapi tentu saja yang didahulukan akan motor dulu. Wong tadi yang mobil-mobil listrik saya tanya ngantrinya ada yang setahun, ngantrenya ada yang dua bulan, enam bulan inden, apalagi diberi insentif. Tapi tetap dalam perhitungan dan kalkulasi nanti,” jelas Jokowi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement