Kamis 16 Feb 2023 12:42 WIB

Penjualan Mobil Meroket, Jokowi: Akibatnya Macet di Mana-Mana

Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan macet, Jokowi minta ekspor mobil ditingkatkan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Jokowi menjajal salah satu mobil listrik yang dipamerkan.
Foto: Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi menjajal salah satu mobil listrik yang dipamerkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, industri otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan pada 2022, yakni mencapai 18 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Penjualan mobil sepanjang 2022 pun tercatat sebesar 1.048.000 dan motor di angka 5.221.000.

Akibat tingginya penjualan kendaraan bermotor, Jokowi pun menyebut terjadi kemacetan di berbagai kota besar di Indonesia. Baik di Pulau Jawa maupun Sumatra, ia mendapati jalanan selalu macet.

Baca Juga

"Penjualan mobil tahun 2022 tercatat 1.048.000 mobil, dan sepeda motor mengalami pertumbuhan 3,3 persen meningkat di angka 5.221.000 di tahun 2022, akibatnya kita sekarang macet di mana-mana. Di Jakarta macet, ke Surabaya macet, ke Bandung macet, terakhir ke Medan macet," ujar Jokowi saat membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) Tahun 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).

Untuk mengurangi angka kemacetan, Jokowi pun mengajak seluruh industri otomotif agar lebih berorientasi kepada ekspor. Dia mengakui, angka ekspor memang sudah mengalami peningkatan tajam dari 300 ribu pada 2021 menjadi 600 ribu di 2022.

Namun, jumlah ekspor industri otomotif Indonesia itu masih kalah dengan negara lain, seperti Thailand. Karena itu, Jokowi mendorong agar angka ekspor dapat semakin ditingkatkan setiap tahunnya.

"Supaya tidak macet saya mengajak seluruh industri otomotif untuk lebih berorientasi kepada ekspor, memang peningkatannya sudah cukup tajam dari tahun 2021 dan 2022, dari 300 ribu sudah naik hampir ke 600 ribu," ujar Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement