Rabu 01 Feb 2023 14:44 WIB

Erick Thohir: Saya Mau Bersih-Bersih Sepak Bola Indonesia

Kata Erick agenda besar memperbaiki sepak bola akan kembali lagi kepada voters

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) menerima berkas dari panitia usai melakukan pendaftaran calon Ketua Umum PSSI, (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) menerima berkas dari panitia usai melakukan pendaftaran calon Ketua Umum PSSI, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir ingin melakukan bersih-bersih pada tubuh federasi sepak bola tertinggi di negeri ini. Erick mengatakan langkah bersih-bersih nanti tak sekadar janji, melainkan akan menjadi implementasi.

"PSSI ini kan sudah banyak teori, ini begini, itu begitu, saya sudah berulang-ulang katakan, ini perlu nyali untuk bersih-bersih. Kita harus ciptakan sepak bola yang bersih dan berprestasi," ujar Erick usai menghadiri Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

Namun, Erick menyebut upayanya ini akan tergantung pada pemilik suara atau voters. Erick mengatakan sejumlah agenda besar dalam memperbaiki sepak bola akan kembali lagi kepada para voters.

"Yang menentukan voters, kalau ternyata voters tidak percaya dengan saya, ya bagaimana, namanya juga usaha, usaha perbaiki sepakbola Indonesia yang sudah terlalu lama kotor," ucap Erick.

Erick mencontohkan dengan langkah ia membenahi BUMN. Cibiran hingga tudingan acapkali muncul saat ia hendak melakukan bersih-bersih BUMN. Erick mengaku tidak gentar dan tetap berkomitmen memperbaiki BUMN. Bahkan, ia mengambil langkah tegas dengan bekerja sama dengan KPK hingga Kejaksaan Agung dalam mengusut kasus korupsi di BUMN. Hasilnya, kinerja BUMN jauh lebih sehat dan terbukti mampu meningkatkan kontribusi untuk negara dan masyarakat.

"Jiwasraya, Asabri, Garuda, kita lakukan proses hukum karena memang terlalu jahanam, uang pensiunan dikorupsi. Ini sama kalau sepak bola diperjualbelikan, apalagi timnas sudah menang di sini, lalu main di negara lain, ingat peristiwa itu, dan tidak ada hukuman apa-apa. Enggak boleh kalau merah putih sudah dimain-mainin begitu itu," lanjut pria kelahiran Jakarta tersebut.

Untuk itu, Erick mengajak seluruh komponen sepakbola bersama-sama menyudahi benang kusut persepakbolaan Tanah Air. Dengan bekerja sama dan menerapkan sistem yang berkelanjutan, Erick meyakini sepakbola Indonesia dapat menjadi jauh lebih baik dari hari ini.

"Kalau saya berharap ini pakai hati, mau nggak kita, kalau nggak mau, ya jangan karena saya mau bersih-bersih, kalau pada takut, ya jangan," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement