Selasa 31 Jan 2023 13:13 WIB

OJK Sebut Sembilan Perusahaan Publik Indonesia Tembus ASEAN Asset Class

Hingga akhir 2022 tercatat sebanyak 10,3 juta Single Investor Identification (SID).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi berpose usai pelantikan Anggota Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027 di Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Ketua Mahkamah Agung M. Syarifuddin resmi melantik sembilan anggota Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi berpose usai pelantikan Anggota Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027 di Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Ketua Mahkamah Agung M. Syarifuddin resmi melantik sembilan anggota Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan, terdapat sembilan perusahaan publik di Indonesia yang berhasil masuk kategori ASEAN Asset Class PLCs. Selain itu, terdapat satu perusahaan publik di Indonesia yang berhasil masuk kategori ASEAN Top 20 Publicly-Listed Companies (PLCs) .

"Perusahaan itu dinilai memiliki tata kelola perusahaan yang baik dan layak dilirik kalangan investor global," kata Inarno dalam Apresiasi Hasil Penilaian ACGS Tahun 2021 dipantau di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga

Dia menyampaikan, penilaian tersebut dilakukan oleh ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), yang ada sejak 2011 hasil Inisiatif dari ASEAN Capital Market Forum (ACMF) bersama dengan Asian Development Bank (ADB).

Dia mengatakan penilaian ini ditujukan untuk meningkatkan standar dan praktik tata kelola perusahaan publik, memberikan visibilitas internasional yang lebih besar, serta mempromosikan perusahaan publik ASEAN sebagai Asset Class.

 

Dia menjelaskan penilaian telah dilakukan terhadap 100 perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar terbesar di setiap negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam selama 2021-2022. Di Indonesia, penilaian dilakukan oleh PT RSM Indonesia Konsultan sebagai Domestic Ranking Body (DRB) yang ditunjuk.

Dia mengatakan 100 perusahaan publik yang dinilai di Indonesia sudah mewakili 81,86 persen dari total kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) per 31 Mei 2021 dan 13 persen dari jumlah perusahaan tercatat di Indonesia.

Dia menyebut hasil penilaian ini digunakan oleh berbagai organisasi, antara lain regulator, self-regulatory organization, institutional investor, hingga fund manager untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan tata kelola perusahaan tercatat di setiap negara anggota ASEAN.

Dalam kesempatan ini, pihaknya juga meluncurkan Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023-2027, yang menargetkan kapitalisasi pasar modal Indonesia mencapai Rp 15 ribu triliun atau 70 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2027.

Selain itu, pihaknya menargetkan jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 20 juta Single Investor Identification (SID) pada tahun 2027. Hingga akhir 2022 tercatat sebanyak 10,3 juta SID.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement