Rabu 25 Jan 2023 21:57 WIB

Produsen Minyak Sawit Siap Jalankan Program B35 Mulai Februari

Secara prinsip teknis, B40 juga sudah bisa dijalankan dan siap diimplementasikan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Seorang petugas menjelaskan proses produksi biodiesel dari tanaman jarak.
Foto: Antara
Seorang petugas menjelaskan proses produksi biodiesel dari tanaman jarak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen biofuel menyatakan siap menjalani program bahan bakar biodiesel 35 persen atau B35 mulai Februari 2023 mendatang. Pengusaha menyatakan akan mendukung langkah pemerintah untuk meningkatkan bauran energi baru dan terbarukan.

"Rencananya, program B35 akan dilakukan secara penuh di bulan depan, Februari 2023. Tapi anggota kami sudah salurkan biodiesel FAME sesuai spesifikasi B35 mulai Januari ini," kata Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel (Aprobi), Suwandi Winardi, di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Baca Juga

Suwandi mengatakan, dari sisi suplai pasokan biofuel tahun ini, industri memiliki kapasitas sebesar 18,9 juta kiloliter. Kapasitas itu melebihi dari alokasi yang ditetpakan pemerintah untuk B35 sebanyak 13 juta kiloliter (kl).

Adapun dalam program B30 di tahun lalu, pemerintah mengalokasikan sebanyak 10,15 juta kl Dengan kata lain, selain terdapat peningkatan alokasi, kebutuhan sawit juga meningkat karena meningkatnya bauran menjadi 35 persen.

"Secara kapasitas kami sangat memadai untuk program ini," katanya.

Sementara B35 akan mulai dijalankan, Suwandi menuturkan, proses kajian untuk peningkatan ke B40 juga sembari dijalankan. Kajian B40 telah dirampungkan pada Desember 2022 lalu dan akan masuk dalam tahap penyelesaian laporan.

"Secara prinsip teknis, B40 juga sudah bisa dijalankan dan sudah siap untuk diimplementasikan. Tinggal menunggu kepastian dari pemerintah untuk B40," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement