Senin 23 Jan 2023 01:07 WIB

Mendag Arab Saudi: Pertemuan dengan RI Sejarah Baru Hubungan Dagang

Hubungan dagang Arab Saudi dengan RI semakin baik.

Menteri Perdagangan Arab Saudi HE Dr Majid bin Abdullah Al-Qasabi (kelima kiri), Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (keempat kiri) berfoto bersama para pejabat kementeriansaat melakukan pertemuan di Al Ula pada Ahad, Arab Saudi (22/1/2023).
Foto: Dok.Republika
Menteri Perdagangan Arab Saudi HE Dr Majid bin Abdullah Al-Qasabi (kelima kiri), Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (keempat kiri) berfoto bersama para pejabat kementeriansaat melakukan pertemuan di Al Ula pada Ahad, Arab Saudi (22/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Arab Saudi HE Dr Majid bin Abdullah Al-Qasabi menilai pertemuan bilateral Arab Saudi-Indonesia di Al Ula pada Minggu (22/1) sebagai pertemuan bersejarah.

"Ini pertemuan bersejarah yang sangat penting untuk Arab Saudi dan Indonesia. Untuk pertama kalinya kami menjamu pejabat setingkat menteri di Al Ula. Ini sesuai dengan harapan Pangeran Muhammad Bin Salman (MBS) untuk mengembangkan wilayah Al Ula menjadi daerah pariwisata," ujar Majid Al-Qasabi melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad (23/1/2023).

Untuk pertama kalinya, Kerajaan Arab Saudi menjamu pejabat setingkat menteri di Al Ula. Hal ini sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja hubungan perdagangan sebelumnya.

"Ini tamu spesial, sebagai penghormatan dan rasa bahagia atas kedatangan saudara dan sahabat, saya akan menyetir sendiri ke Al Ula," kata Mendag Majid Al-Qasabi.

 

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan mendapatkan kehormatan tersebut, hingga disopiri langsung Mendag Saudi ke lokasi pertemuan bilateral.

Bersama rombongan kementerian masing-masing negara, keduanya bertolak dari Madinah menuju Al Ula untuk melaksanakan pertemuan bilateral yang membahas masa depan kerjasama perdagangan kedua negara.

Al Ula adalah kota bagian dari Provinsi Madinah, Arab Saudi, merupakan jalur perdagangan kuno yang menghubungkan negeri Arab hingga ke Syam, saat ini mencakup Syiria, Palestina, Yordania hingga Lebanon.

Mendag Majid Al-Qasabi menyetir sendiri menuju wilayah perbukitan berbatu itu sambil berbincang akrab bersama Zulkifli.

Zulkifli sendiri merasa tersanjung mendapatkan penghormatan yang luar biasa dari Mendag Majid Al-Qasabi.

"Alhamdulillah, kita sudah sampai di Al Ula. Ini tempat yang begitu indah. Subhanallah. Lantaran berteman dengan Menteri Perdagangan Arab Saudi, Dr. Majid, sahabat saya, sampai disopiri sendiri. Tadi bahkan terbang dari Jeddah ke Madinah menggunakan pesawat pribadi milik beliau. Semoga persaudaraan ini berdampak pada kerjasama Indonesia dengan Arab Saudi yang jauh lebih baik di kemudian hari," kata Zulkifli.

Setibanya di Al Ula, rombongan diajak Mendag Saudi untuk melihat-lihat Al Ula sebelum menuju lokasi pertemuan. Al Ula adalah nama sebuah kota di Arab Saudi yang terletak 300 km di sebelah utara Madinah, 4 jam dari Masjid Nabawi. Dulunya, Al Ula adalah ibu kota Lihyanites Kuno (Dedanites). Di kota ini terdapat Mada'in Saleh yaitu situs arkeologi yang dibangun lebih dari 2.000 tahun lalu oleh orang-orang Nabatean, dan diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pertemuan bilateral dengan Mendag Arab Saudi yang membicarakan peningkatan hubungan dagang Indonesia dengan Arab Saudi di Al Ula berlangsung sekitar tiga jam.

Dalam pertemuan penting dan bersejarah tersebut, masing-masing pihak menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerjasama perdagangan.

"Sesuai perintah Pangeran MBS, hubungan dagang dengan Indonesia perlu ditingkatkan. Kedekatan Saudi dengan Indonesia adalah modal penting yang harus berimplikasi pada keuntungan ekonomi kedua negara," kata Mendag Majid Al-Qasabi.

"Selama ini kami cukup malu kerjasama dengan Indonesia belum maksimal. Akan kami perbaiki ke depan," lanjutnya.

Senada dengan pernyataan Mendag Saudi, Zulkifli juga menegaskan keinginan pemerintah Indonesia untuk semakin memperkuat kerjasama dagang kedua negara.

Pada tahun 2022, neraca perdagangan RI-Saudi mencapai 7 miliar dolar AS, masih defisit 3 miliar dolar AS. Tetapi jika dikurangi sektor minyak dan gas, neraca perdagangan RI-Saudi surplus 1 miliar dolar AS.

Menurut Zulkifli, saat ini komitmen dan harapan pemerintah Indonesia adalah memperkuat aspek ekspor. Di samping itu, Indonesia juga ingin menjadikan Arab Saudi sebagai salah satu pasar utama produk-produk dari industri dan UMKM Indonesia, di antaranya dengan membangun pusat ritel modern di Saudi.

"Dengan adanya gerai modern di Arab Saudi, maka upaya pelaku UKM untuk memasarkan produknya akan semakin mudah. Ini tentunya akan mendorong kinerja ekspor nasional," kata Zulkifli.

Usai pertemuan bilateral di Al Ula, rombongan Zulkifli kembali bertolak ke Jeddah. Minggu (22/1) malam Zulkifli yang juga Ketua Umum PAN itu akan menuju Diryah Historal District untuk acara jamuan makan malam dengan Mendag Arab Saudi dan pejabat Kerajaan Arab Saudi lainnya.

Hari Senin (23/1) rombongan akan melanjutkan perjalanan ke kantor Saudi Food and Drug Authority (SFDA) di kawasan Al Hittin. Di sana mereka akan menggelar pertemuan dengan Executive President SFDA.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement