Sabtu 21 Jan 2023 10:50 WIB

Perjuangkan Tempe, Fraksi PKS DPR Lakukan Diplomasi ke UNESCO

PKS perjuangkan kebudayaan Indonesia agar diakui jadi warisan dunia.

Fraksi PKS yang dipimpin ketuanya, Jazuli Juwaini melakukan diplomasi kebudayaan ke UNESCO. (foto ilustrasi)
Foto: Istimewa
Fraksi PKS yang dipimpin ketuanya, Jazuli Juwaini melakukan diplomasi kebudayaan ke UNESCO. (foto ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Fraksi PKS DPR RI yang dipimpin Jazuli Juwaini melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke UNESCO di Paris, Prancis, Rabu (18/1), untuk melakukan diplomasi kebudayaan Indonesia sebagai warisan dunia.

“Dalam rangka diplomasi kebudayaan Indonesia untuk mendorong agar kebudayaan Indoesia yang sangat kaya dan beragam dapat diakui menjadi warisan dunia,”  kata Jazuli, dalam siaran pers, Rabu (18/1/2023).

Diplomasi kebudayaan ini, kata dia, dilakukan untuk sejumlah warisan budaya Indonesia, yang saat ini, diusulkan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) dunia. Di antaranya reog, tenun, tempe dan jamu.

Sementara itu, Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri, mengatakan bahwa kunjungan kerja Fraksi PKS ini bagian dari upaya PKS untuk menjalin persahabatan dan kerjasama yang lebih erat dengan mitra internasional, baik mitra negara maupun  organisasi internasional.

Tujuannya untuk membawa agenda dan kepentingan Indonesia di forum internasional serta dalam rangka ikut serta melaksanakan ketertiban dunia sebagaimana amanat konstitusi, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Menteri Sosial RI 2009-2014 ini mengatakan Indonesia adalah negara besar dalam beragam aspeknya. Dan yang paling disyukuri, negara sebesar dan se-beragam Indonesia ini hidup dalam persatuan dan kesatuan.

“Hal ini tentu menjadi pelajaran bagi kita bersama dan bangsa-bangsa dunia bagaimana Indonesia dapat mengelola keberagaman dalam harmoni dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan konsensus kebangsaan,” katanya dalam keterangan yang diterima.

Salim menambahkan, kesempatan bertemu dengan mitra internasional seperti ini, bagi kami di PKS, bisa menjadi forum diskusi dan tukar pikiran tentang nilai-nilai kebudayaan dan kearifan bangsa Indonesia yang sejatinya bisa menjadi dasar dan pondasi bagi peradaban dunia yang lebih baik dan bermartabat.

Sebagaimana Proklamator dan Presiden Pertama Indonesia Bung Karno, pada 30 September 1960, di hadapan Sidang Majelis Umum PBB, pernah menawarkan Pancasila sebagai dasar dan fundamental bagi “Tata Dunia Baru” dengan pidato yang berjudul “To Build The World a New”.

Duta Besar RI Untuk Arab Saudi dan Kerajaan Oman 2005-2009 ini juga mengapresiasi peran-peran UNESCO sebagai organ penting PBB yang memajukan peradaban dunia melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, pengembangan SDM dan pelestarian lingkungan.

UNESCO menerima dan menetapkan sejumlah warisan dunia termasuk dari Indonesia, baik berupa warisan budaya, warisan alam, warisan budaya tak benda, cagar manusia dan biosfer, geopark, hingga dokumen dan wujud lainnya.

“Kami ucapkan terima kasih kepada UNESCO yang telah mengakui sejumlah situs dan budaya Indonesia sebagai Warisan Dunia atau World Heritage. Ke depan, kami berharap UNESCO bisa semakin aktif menginkripsi dan meluluskan proposal Indonesia terkait warisan dunia lainnya,” ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement