Selasa 17 Jan 2023 12:38 WIB

Jokowi: Hati-Hati, 70 Negara Diprediksi Akan Resesi

2023 ini masih akan menjadi tahun ujian bagi ekonomi nasional dan juga global.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Lida Puspaningtyas
 Seorang anak laki-laki berdiri di stan sayuran di pasar basah di Shanghai, China , 11 Januari 2023 (diterbitkan pada 12 Januari 2023). Tingkat inflasi tahunan China  naik menjadi 1,8 persen pada Desember 2022 dibandingkan bulan sebelumnya. Pada November 2022, tingkat inflasi tahunan berada pada level terendah delapan bulan sebesar 1,6 persen, sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok berada pada 0 persen dibandingkan bulan sebelumnya, Biro Statistik Nasional melaporkan.
Foto: EPA-EFE/ALEX PLAVEVSKI
Seorang anak laki-laki berdiri di stan sayuran di pasar basah di Shanghai, China , 11 Januari 2023 (diterbitkan pada 12 Januari 2023). Tingkat inflasi tahunan China naik menjadi 1,8 persen pada Desember 2022 dibandingkan bulan sebelumnya. Pada November 2022, tingkat inflasi tahunan berada pada level terendah delapan bulan sebesar 1,6 persen, sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok berada pada 0 persen dibandingkan bulan sebelumnya, Biro Statistik Nasional melaporkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan berbagai tantangan dan kondisi ekonomi global yang bisa berpengaruh terhadap semua negara, termasuk Indonesia. Ia mengatakan, menurut Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva, diprediksi sepertiga ekonomi dunia atau sekitar 70 negara akan mengalami resesi pada tahun ini.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia di Bogor, Selasa (17/1/2023).

"Di tahun 2023 ini Managing Director dari IMF menyampaikan ini untuk kehati-hatian kita dan kewaspadaan kita, meskipun pertumbuhan ekonomi kita berada pada posisi yang sangat baik, hati-hati tahun 2023 Kristalina Georgieva mengatakan sepertiga ekonomi dunia diprediksi mengalami resesi," ujar Jokowi.

Baca juga : Jokowi Sebut 47 Negara Sudah Jadi Pasien IMF

Resesi yang dialami dunia ini bahkan disebutnya juga bisa dirasakan oleh masyarakat yang berada di negara tak terkena resesi. Jokowi menyampaikan, guncangan ekonomi karena pandemi Covid-19 dan juga perang sudah menyebabkan 47 negara menjadi pasien IMF. Bahkan banyak negara lainnya yang juga masih mengantre untuk mendapatkan bantuan dari IMF.

"Kita ingat tahun 97-98 Indonesia menjadi pasiennya IMF. Ambruk ekonomi dan ambruk politiknya. Ini 47 negara," kata Jokowi.

Ia menyebut, tahun 2023 ini masih akan menjadi tahun ujian bagi ekonomi nasional dan juga global. Karena itu, ia kembali mengingatkan agar seluruh pihak harus memiliki frekuensi dan perasaan yang sama dalam menghadapi situasi dunia yang sulit saat ini.

Baca juga : Jokowi Minta Waspadai Ujian Ekonomi

"Situasi global masih sangat tidak mudah," tambahnya.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar pemerintah berhati-hati dalam membuat kebijakan sekecil apapun karena akan sangat berdampak kepada masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement