Selasa 17 Jan 2023 00:10 WIB

Rakernas dan KLB IA ITB 2022, Inisiasi Program Hilirisasi Lada Putih

Ikatan Alumni ITB berharap dapat membuka jejaring pasar internasional lada putih.

Ketua Umun IA ITB Gembong Primadjaja.
Foto: Istimewa
Ketua Umun IA ITB Gembong Primadjaja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk percepatan pemulihan negeri pascapandemi Covid-19, Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (Ikatan Alumni ITB) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Kongres Luar Biasa (KLB) di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, belum lama ini.

Agenda penting menjadi catatan pada Rakernas dan KLB Ikatan Alumni ITB di antaranya inisiasi program hilirisasi lada putih yang menjadi kerja sama antara Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pengurus Pusat IA ITB dan IA ITB Bangka Belitung ditandatangani di gedung Graha PT Timah Tbk, Kota Pangkalpinang.

Lada putih yang dikembangkan petani di Bangka Belitung berupa muntok white papper atau lada putih muntok yang menjadi idola kalangan eksportir guna melayani permintaan negara eropa. Di antaranyya Jerman, Amerika, Spanyol, Belanda, Belgia dan sejumlah negara Asia seperti Jepang.

Menurut Ketua Steering Committee Rakernas & KLB IA-ITB 2022, Agustin Perangin Rangin, secara organisasi Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung menginisiasi program Hilirisasi Lada Putih tentunya tidak berorientasi keuntungan finansial. Namun, keterpanggilan untuk secara bersama-sama melakukan hal baik bagi masyarakat, kebetulan Bangka Belitung dipilih.

"Dukungan tersebut, sebagai amanah dari hasil Rakernas yang bertemakan "Teknologi Berdaya, UMKM Naik Kelas," ujar Agustin dalam siaran persnya yang diterima Republikaco.id, akhir pekan.

Sehingga, pihaknya mengupayakan sejumlah rancangan kerja agar masyarakat yang ekonominya terkena dampak pandemi dapat terus berjuang, konsisten, dan mendapat keamanan serta kenyamanan dalam berkarya.

"Saat ini masih berjalan penajaman program hilirisasi lada putih, 1-2 pekan mendatang mudah-mudahan sudah tersusun langkah-langkah strategis yang akan diperankan oleh Ikatan Alumni ITB," katanya.

Dengan menerapkan, teknologi yang dapat direalisasikan, kata dia, maka ekosistem perdagangan lada putih tentu akan berkembang, demikian juga dengan tata kelola menjadi catatan program hilirisasi lada putih.

"Ikatan Alumni ITB berharap dapat membuka jejaring pasar internasional yang tentunya juga beradaptasi pada kualitas produk Lada Putih sesuai dengan permintaan pasar internasional," kata Angin.

Sementara menurut Ketua Umum IA ITB Gembong Primadjaja, Ikatan Alumni ITB ingin membangun potensi baru di sektor pengembangan produk UMKM dan hasil perkebunan khas Babel berbasis teknologi yakni lada putih.

"Kami ingin bisa membantu pemerintah daerah dalam memberdayakan sumber daya manusia dan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Gembong Primadjaja.

"Sikap proaktif kita semua diperlukan untuk mempercepat pemulihan negeri pasca pandemi global Covid-19," imbuhnya.

Ikatan Alumni ITB, kata dia, sebagai bagian dari masyarakat ikut berperan aktif bersinergi dengan Pemerintah Pusat, Badan Usaha Milik Negara, pihak swasta, dan masyarakat luas dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi ini.

Menurut Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin berharap, kerja sama hilirisasi lada putih berbasis teknologi ini dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.

Ridwan Djamaluddin mengatakan, nota kerja sama hilirisasi lada putih yang ditandatangani Ketua Umum IA ITB Gembong Primadjaja dan Ketua IA ITB Bangka Belitung Wiyono pada saat Rakernas akan memberi pengalaman baru, yakni yang selama ini lada putih dijual oleh petani dalam bentuk butiran, melalui kerja sama dengan Ikatan Alumni ITB akan diolah dan dijual dalam bentuk bubuk.

Menurut Ridwan Djamaluddin, hilirisasi ini merupakan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan lada putih dan sumber daya alam lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kerja sama hilirisasi lada putih akan segera direalisasikan lebih jauh, untuk meningkatkan ekonomi pelaku UMKM dan petani lada putih di Kepulauan Bangka Belitung pada aspek teknologi yang lebih diberdayakan agar UMKM dan petani naik kelas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement