Sabtu 14 Jan 2023 21:03 WIB

Menteri ESDM: RI Jadi Tuan Rumah World Hydropower Congress 2023

Tema kongresnya adalah "Peta Jalan Sektor Energi menuju Net Zero Emissions".

FILE - Sebuah kapal tanker minyak ditambatkan di kompleks Sheskharis, bagian dari Chernomortransneft JSC, anak perusahaan Transneft PJSC, fasilitas terbesar untuk produk minyak dan minyak bumi di Rusia selatan, di Novorossiysk, Selasa, 11 Oktober 2022. Rusia masih menghasilkan banyak uang dari penjualan minyak meskipun ada batasan harga yang diberlakukan oleh Kelompok Tujuh negara demokrasi utama. Para peneliti di Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih Helsinki mengatakan dalam laporan Rabu 11 Januari 2023 bahwa batas tersebut terlalu lunak pada $60 per barel.
Foto: AP Photo, File
FILE - Sebuah kapal tanker minyak ditambatkan di kompleks Sheskharis, bagian dari Chernomortransneft JSC, anak perusahaan Transneft PJSC, fasilitas terbesar untuk produk minyak dan minyak bumi di Rusia selatan, di Novorossiysk, Selasa, 11 Oktober 2022. Rusia masih menghasilkan banyak uang dari penjualan minyak meskipun ada batasan harga yang diberlakukan oleh Kelompok Tujuh negara demokrasi utama. Para peneliti di Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih Helsinki mengatakan dalam laporan Rabu 11 Januari 2023 bahwa batas tersebut terlalu lunak pada $60 per barel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan Indonesia didaulat menjadi tuan rumah gelaran World Hydropower Congress (WHC) 2023, yang akan diselenggarakan di Bali pada Oktober mendatang.

"Kongres ini merupakan kegiatan unggulan bagi para pembuat keputusan di dalam dan luar industri tenaga air untuk membantu memastikan ketahanan energi dan mencapai emisi nol bersih global. (Kongres) ini akan memberikan pernyataan kebijakan tingkat tinggi, rekomendasi, dan komitmen yang memengaruhi pertumbuhan global tenaga air yang berkelanjutan," katanya di sela pertemuan International Renewable Energy Agency (Irena) di Abu Dhabi, UEA, Sabtu (14/1/2023) waktu setempat.

Baca Juga

Kongres WHC, lanjut Menteri Arifin, dikutip dalam keterangan resminya, membahas upaya promosi energi terbarukan dan pembangunan industri masa depan melalui PLTA, penanganan isu lingkungan dan sosial, serta pembangunan ketahanan iklim untuk mengatasi kekeringan dan banjir.

"Hasil kongres ini akan dibawa ke Conference of Parties (COP) selanjutnya," ujarnya.

Dengan menjadi tuan rumah WHC, selain dapat mengangkat profil Indonesia di kancah internasional, juga sebagai langkah promosi bagi investor untuk pengembangan PLTA berkelanjutan.

Menurut dia, kegiatan ini juga sebagai upaya menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia terhadap net zero emission dan memosisikan Indonesia sebagai pemimpin dalam memajukan PLTA berkelanjutan untuk menghentikan penggunaan batu bara.

Dalam kesempatan sama, Chief Executive Officer International Hydropower Association (IHA) Eddie Rich mengungkapkan latar belakang IHA menempatkan Indonesia sebagai prioritas utama menjadi tuan rumah kongres.

"Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan dan komitmen yang kuat terhadap transisi energi berkelanjutan, termasuk rencana menggunakan potensi besar tenaga air dan energi terbarukan lainnya untuk mendorong pembangunan ekonominya," katanya.

WHC merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan IHA setiap dua tahun.Tahun ini, WHC diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 31 Oktober hingga 2 November 2023, dengan mengusung tema Powering Sustainable Growth.

"Acara ini ditargetkan dihadiri kepala negara, CEO, investor, pemimpin masyarakat sipil, lembaga keuangan internasional, dan media global, dari 100 negara," ungkap Menteri Arifin.

Sementara itu, Eddie menegaskan pemilihan tema kongres selaras dengan tema "Peta Jalan Sektor Energi menuju Net Zero Emissions".

"Kami memilih tema Powering Sustainable Growth karena kami membutuhkan kalimat yang sederhana, kuat, dan melekat dalam ingatan siapa pun bahwa PLTA adalah salah satu tulang punggung penyediaan energi berkelanjutan untuk pertumbuhan," tegasnya.

WHC telah digelar sebanyak delapan kali sejak 2007 yakni Turki (2007), Islandia (2009), Brasil (2011), Malaysia (2013), China (2015), Ethiopia (2017) dengan tema "Ensure Reliable and Resilient Water and Energy Systems in the World and to Spur Sustainable Development for All", Perancis (2019) bertema "The Power of Water in a Sustainable, Interconnected World", dan Kosta Rika (2021) dengan tema "Renewables Working Together in an Interconnected World".

Di Kosta Rika, WHC yang diadakan secara virtual dihadiri pembicara tingkat tinggi, antara lain tiga mantan perdana menteri (Tony Blair, Helen Clark, dan Malcolm Turnbull), Presiden Kosta Rika, Menteri Energi Amerika Serikat, Direktur Eksekutif IEA, Presiden COP26, para menteri, CEO, dan pemimpin masyarakat sipil.

IHA adalah asosiasi nonprofit, yang mana anggotanya berkomitmen dalam pengembangan dan pengoperasian PLTA yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Anggota IHA terdiri atas pemilik dan operator PLTA terkemuka, pengembang, perancang, pemasok, dan konsultan, yang beroperasi di lebih dari 120 negara.

Menteri ESDM pun mengapresiasi organisasi IHA yang turut serta dalam mengembangkan PLTA secara global.

"IHA memiliki komunitas dan pengalaman dalam program modernisasi, mulai dari memperbaiki dan mengganti komponen hingga menerapkan teknologi inovatif, yang diperlukan untuk memperpanjang masa pakai pembangkit dan mempertahankan atau bahkan mengoptimalkan output tenaga air," jelas Arifin.

Eddie pun menyambut apresiasi pemerintah Indonesia untuk menjalankan WHC pada Oktober 2023.

"Saya berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan Perusahaan Listrik Negara atas keramahan dan dukungannya untuk acara WHC ini," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement