REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meningkatnya jumlah pengguna aplikasi mobile banking Muamalat Digital Islamic Network (DIN) membuat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memperluas implementasi fitur Quick Response (QR) Code. Diyakini, tren pembayaran digital menggunakan fitur QR Code saat ini naik pesat dengan hadirnya regulasi dari Bank Indonesia (BI) yang menetapkan Quick Response Indonesian Standard (QRIS).
"Fitur pindai QR code di Muamalat DIN sudah dapat digunakan untuk bertransaksi di merchant-merchant yang menggunakan logo QRIS. Nasabah Bank Muamalat tidak perlu khawatir karena Muamalat DIN sudah dapat digunakan bertransaksi di puluhan juta merchant di seluruh Indonesia," ujar Direktur Bank Muamalat Wahyu Avianto dalam siaran pers, Jumat (13/1).
Berdasarkan data Bank Indonesia, per September 2022 jumlah merchant yang terintegrasi dengan QRIS mencapai 21 juta lebih. Selain dapat digunakan di merchant komersial seperti toko ritel dan SPBU, layanan QRIS Acquirer Bank Muamalat juga bisa untuk pembayaran donasi dan transaksi pembayaran di berbagai instansi, seperti di embaga Amil Zakat (LAZ), masjid, sekolah, lembaga donasi, serta rumah sakit.
Bank Muamalat pun sudah mendapatkan izin sebagai acquirer dari Bank Indonesia untuk mengeluarkan stiker QRIS yang bisa digunakan oleh nasabah Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) mana saja yang terhubung dengan QRIS. QR Code yang dikeluarkan oleh Bank Muamalat sudah bisa digunakan oleh masyarakat menyumbang di kotak amal masjid.
Dijelaskan, nasabah sebagai merchant akan dibekali aplikasi khusus bernama Muamalat Merchant App (MMA) guna mengelola transaksi pembayaran mereka. Aplikasi MMA yang digunakan oleh pemilik usaha memiliki keunggulan dari sisi keamanan, yaitu proteksi refund transaksi dengan menggunakan Personal Identification Number (PIN).
Kini, lanjutnya, sebanyak 90 persen transaksi yang dilakukan oleh nasabah Bank Muamalat sudah melalui kanal digital, mayoritas dilakukan melalui aplikasi Muamalat DIN. Per November 2022, Muamalat DIN telah memproses transaksi dengan nominal lebih dari Rp 46 triliun yang berasal dari 33 juta transaksi, sebanyak 70 persen lebih berupa transaksi transfer elektronis.
Sebagai informasi, pada kuartal III 2022 Bank Muamalat mencatatkan Profit Before Tax (PBT) sebesar Rp 40 miliar, tumbuh 332 persen secara year on year (yoy). Adapun total aset tercatat tumbuh sebesar 15 persen yoy, dari Rp 52,1 triliun menjadi Rp 59,7 triliun.