Kamis 12 Jan 2023 15:03 WIB

Polres Malang Buru Penjambret Kalung Nenek di Wilayah Pakis

Empat penjambret merebut kalung milik nenek di teras rumahnya di Kabupaten Malang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Erik Purnama Putra
Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik.
Foto: Dok Polres Malang
Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Para pelaku penjambretan semakin nekat ketika beraksi. Hal itu terlihat dari video viral yang memperlihatkan empat penjambret merebut kalung emas milik seorang nenek di teras rumahnya di Dusun Kanigoro, Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (9/1/2023).

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Malang saat ini sedang memburu pelaku perampasan kalung tersebut. Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik menilai, aksi jambret yang dilakukan pelaku tergolong nekat. "Korban bernama Jami, nenek berusia 104 tahun yang diambil kalungnya," ucap Taufik di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (12/1/2023).

Menurut Taufik, komplotan pelaku berjumlah empat orang mengendarai dua motor jenis matik. Keempatnya beraksi sekitar pukul 05.30 WIB, saat kondisi lingkungan sepi. Adapun modus yang digunakan pelaku adalah salah seorang pelaku turun menghampiri korban dan berpura-pura menanyakan alamat.

Belum sempat dijawab oleh korban, pelaku langsung menarik paksa kalung emas yang dikenakannya lalu melarikan diri. Usai kalungnya dirampas, kata Taufik, korban sempat berteriak minta tolong hingga terdengar oleh keluarganya. Anggota keluarganya langsung keluar dari rumah lalu berusaha mengejar pelaku yang langsung kabur.

Akibat kejadian tersebut, nenek Jami kehilangan kalung emas miliknya senilai Rp 6,6 juta.  Polisi yang dihubungi segera datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sejumlah saksi di lokasi juga telah dimintai keterangan terkait tindak pidana tersebut.

Taufik menyebut, kasus itu kini ditangani juga olsek Pakis. Berbekal ciri-ciri pelaku yang terekam CCTV, sambung dia, Satreskrim Polres Malang dan Polsek Pakis sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku. "Masih penyelidikan, mohon doanya agar segera terungkap," kata Taufik menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement